BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sebenarnya manusia hanyalah bagian
kecil dari alam ini. Tapi tindakannya yang sembrono dan serakah menyebabkan
banyak spesies punah tiap tahunnya. Manusia yang adalah makhluk yang mempunyai
kemampuan yang melebihi dari makhluk lain di alam ini, seharusnya mendayagunakan
kemampuannya untuk menjaga dan memelihara ekosfer dan ekosistem. Manusia
diharapkan dapat merubah sikapnya dari destruktif ke konstruktif. Akal budi
bisa digunakan untuk memperbaiki alam. Dalam hal ini, sebaiknya mengganti
paradigma manusia sebagai sang penakluk komunitas alam dengan paradigma manusia
sebagai anggota dari komunitas alam. Dengan begitu manusia mampu menghargai
anggota lain di dalam komunitas ekosistem. Aldo Leopold menyatakan bahwa “Sesuatu adalah benar jika hal itu menuju pada
kesatuan, stabilitas dan keindahan komunitas biotik. Adalah salah jika menuju
ke arah lain”.
Salah satu faktor penyebab
terpenting yang perlu diperhatikan dalam proses terjadinya perusakan lingkungan
oleh manusia adalah faktor ekonomi. Secara lebih khusus lagi adalah segi
kerakusan manusia, dimana manusia melakukan eksploitasi tak terbatas terhadap
alam. Alam hanya dilihat sebagai benda penghasil uang. Dunia sekarang ini
berada dalam sistem ekonomi lama, yaitu kapitalisme yang menjunjung tinggi
keuntungan dan mengakibatkan hilangnya nilai kebersamaan.
Sekarang ini diperlukan adanya
perubahan sikap manusia secara mendasar dalam memperlakukan alam. Perubahan itu
adalah perubahan nilai, dari nilai hubungan manusia dengan alam yang bersifat
ekonomis ke nilai hubungan yang dilandasi oleh sikap menghargai alam sebagai
bagian dari hidup manusia. Jadi berdasar pada nilai yang tidak melulu dan hanya
berorientasi keuntungan manusia.
Begitu baiknya alam ini hingga mampu
menciptakan spesies-spesies yang diperlukan untuk kelangsungan hidupnya. Di
dalam alam juga tercipta simbiosis-simbiosis. Tumbuhan, binatang dari yang
paling kecil hingga yang terbesardan manusia, terjalin dalam jaring-jaring
rantai makanan. Masing-masing punya perannya sendiri dalam melestarikan alam
ini.
Semuanya membentuk suatu komunitas
yang saling tergantung. Inilah yang perlu sungguh disadari manusia. Hewan,
tumbuhan dan segala sesuatu bagian dari ekosistem merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari hidup manusia. Merusak dan membunuh mereka tanpa perhitungan
berarti menghancurkan manusia sendiri. Oleh karena itu, mengenai manusia dan
nilai ekosistemnya akan dibahas pada pembahasan selanjutnya.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada pembahasan ini yaitu :
1.
Jelaskan mengenai kemampuan manusia dalam mengelola dan
memanfaatkan sumber daya alam !
2.
Apa pengertian atau defenisi dari daur ulang / recycling ?
3.
Bagaimana ekologi sebagai dasar pengetahuan lingkungan ?
4.
Apa pengertian dari rantai makanan dan jaring – jaring
makanan ?
C.
Tujuan Makalah
Adapun tujuan makalah pada pembahasan ini yaitu :
1. Untuk mengetahui hal-hal yang mengenai kemampuan manusia
dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam.
2. Untuk mengetahui pengertian atau defenisi dari daur ulang /
recycling.
3. Untuk mengetahui penjelasan ekologi sebagai dasar
pengetahuan lingkungan.
4. Untuk mengetahui pengertian dari rantai makanan dan jaring-
jaring makanan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Kemampuan Manusia
Dalam Mengelola Dan Memanfaatkan Sumber Daya Alam
Sebelum membahas tentang kemampuan manusia dalam mengelola sumber daya
alam, sebaiknya mengetahui pengertian dari sumber daya alam terlebih dahulu. Sumber
daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan
kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam
lingkungan hidup kita. Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di
dalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya. Contoh dasar sumber
daya alam seperti barang tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan dan banyak
lagi lainnya.
Alam memiliki kemampuan untuk
memberikan kehidupan bagi penduduk dunia. Kemampuan (potensi) yang ada pada
alam untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia alam atau natural resources bumi
dengan segala isinya yang terkandung di dalamnya disebut pula dengan alam
dunia. Bila memperhatikan alam dunia dapat dikelompokkan atas 5 bagian yang
berupa :
a. Atmosfer yaitu lapisan udara yang
mengelilingi bumi.
b. Hidrosfer yaitu lapisan air yang ada
di bumi berupa laut, danau, sungai, rawa, air tanah, es, dan air di atmosfer.
c. Litosfer yaitu lapisan batuan yang
menyusun kulit bumi termasuk di dalam tanah.
d. Biosfer yaitu kehidupan di bumi yang
terdiri dari tumbuhan dan binatang.
e. Antroposfer yaitu manusia (penduduk bumi).
Semua itu
merupakan sumber kehidupan bagi manusia yang kesemuanya itu memiliki potensi
yang saling berkait dalam mendukung kehidupan penduduk dunia yang terus
bertambah, potensi alam dunia yang tersedia yang jumlahnya amat banyak dan
beraneka ragam. Mineral, energi, tumbuhan binatang, udara, iklim, air, bentang
alam berupa dataran, pegunungan, bahkan gurunpun memiliki potensi untuk
mendukung kehidupan penduduk dunia asalkan manusia mampu memanfaatkannya dengan
baik.
Tidak semua bagian bumi memiliki potensial sumber daya alam yang sama
dimana semakin banyak sumber daya alam di suatu daerah maka makin banyak yang
bisa dimanfaatkan oleh manusia. Sumber daya alam yang ada dapat diperbaharui
dan tidak dapat diperbaharui.
Bumi memang memiliki potensial alam yang besar dan banyak, namun semua itu
tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang mengancam kelangsungan dan
kelestarian potensi alam ini. Permasalahan itu beraneka ragam mulai dari yang
kecil sampai yang besar, dari yang bisa di atasi sampai yang tak terselesaikan.
Tak bisa dipungkiri bahwa semua masalah itu sebenarnya disebabkan dari
manusia sendiri. Banyak manusia yang tidak bertanggung jawab dalam memanfaatkan
kekayaan alam secara besar-besaran tanpa memikirkan dampak dan akibatnya yang
akhirnya, yang tentu saja merusak potensi dan ekosistem alam.
Memang ada potensi alam dunia yang bisa digunakan oleh manusia tanpa harus
takut potensi alam tersebut akan habis di antaranya adalah air, udara, dan
energi matahari. Air bisa memperbaharui sendiri melalui siklus air. Dan potensi
alam lain yang bisa diperbaharui namun masih harus lebih teliti dalam
pemanfaatannya yaitu, hutan, hewan, tumbuhan, tanah, udara, air dan matahari.
Pemanfaatan kekayaan alam yang tidak seimbang telah banyak menimbulkan
permasalahan bagi penduduk dunia. Hutan-hutan telah banyak yang gundul akibat
penebangan hutan secara terus-menerus diusahakan tanpa adanya usaha pemulihan
kesuburan tanah melalui pemupukan. Sumber-sumber mineral telah kering dengan
mineral karena sudah terlalu banyak digunakan untuk industri tanpa adanya
batas-batas larangan pengambilan. Namun tentu saja setelah ada masalah tersebut
telah banyak usaha-usaha yang dilakukan untuk menjaga kelestarian potensi alam
dunia yaitu :
a. Meningkatkan pemanfaatan
sumber-sumber energi yang tidak akan-akan habis-habis sebagai pengganti minyak
bumi atau batu bara, misalnya penggunaan energi sinar matahari, angin,
geothermal, tenaga air, pasang air laut, dan sebagainya.
b. Melakukan daur ulang (recycling),
sehingga pengambilan sumber daya alam dapat diperkecil, misalnya daur ulang
terhadap barang-barang bekas, seperti besi, alumunium, kertas, plastik, dan
lain-lain.
c. Melakukan pengawetan terhadap sumber
daya alam berupa kayu. Sebelum digunakan hendaknya diwajibkan untuk diawetkan
terlebih dahulu agar daya tahan penggunaan kayu untuk bahan bangunan dapat di
hemat karena kayu yang digunakan telah dapat dipakai dipakai dalam jangka waktu
yang lebih lama.
Selain itu, ada 7 norma pemanfaatan dan pelestarian sumber daya alam yang mana pemanfaatan sumber daya alam untuk pelestariannya harus dilakukan dalam norma atau ketentuan sebagai berikut :
1. Manusia sebagai bagian dari lingkungan harus menghargai
makhluk hidup lain serta lingkungannya. Jadi, manusia diharapkan mampu
memanfaatkan sumber daya alam yang selaras dengan lingkungan.
2.
Lingkungan tidak hanya untuk manusia saja, tetapi juga untuk
semua organisme.
3. Ketersediaan sumber daya alam bersifat terbatas sehingga
perlu dilakukan upaya pelestarian. Dengan demikian, pemanfaatan sumber daya
alam yang bersifat terbatas harus dilakukan secara hati-hati dan efisien.
4. Penggunaan sumber daya pengganti agar diusahakan sebaik
mungkin dengan melakukan proses pemanfaatan kembali atau daur ulang.
5. Manusia sebagai bagian dari lingkungan agar mampu berperasan
aktif dan bekerja sama dalam mengawasi pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya
alam secara bertanggung jawaban demi terciptanya kelestarian dan keseimbangan
alam
6. Pemanfaatan sumber daya alam harus sesuai dengan daya
regenerasinya. Selain itu, manusia sebaiknya mengupayakan pemanfaatan sumber
daya di bawah batas daya regenerasinya.
7. Penerapan teknologi dalam pemanfaatan sumber daya alam agar
tidak merusakan kemampuan sumber daya alam dan keberlanjutannya.
Dengan menerapkan ke 7 norma-norma pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya
alam, kita dapat terus mempertahankan lingkungan hidup baik manusia dan makhluk
disekitarnya.
B.
Pengertian Daur Ulang / Recycling
Daur ulang adalah proses untuk menjadikan
suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna,
mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses
pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan,
pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk / material bekas pakai, dan
komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga adalam proses
hierarki sampah 3R (Reuse, Reduce,
and Recycle).
Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, dan barang elektronik. Meskipun mirip, proses
pembuatan kompos yang umumnya menggunakan sampah biomassa yang bisa didegradasi oleh alam,
tidak dikategorikan sebagai proses daur ulang. Daur ulang lebih difokuskan
kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi
pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah proses
pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan material baru
untuk proses produksi.
Pada pemahaman yang terbatas, proses daur ulang harus menghasilkan barang yang mirip dengan barang aslinya dengan material yang sama, contohnya kertas bekas harus menjadi kertas dengan kualitas yang sama, atau busa polistirena bekas harus menjadi polistirena dengan kualitas yang sama. Seringkali, hal ini sulit dilakukan karena lebih mahal dibandingkan dengan proses pembuatan dengan bahan yang baru. Jadi, daur ulang adalah proses penggunaan kembali material menjadi produk yang berbeda. Bentuk lain dari daur ulang adalah ekstraksi material berharga dari sampah, seperti emas dari prosessor komputer, timah hitam dari baterai, atau ekstraksi material yang berbahaya bagi lingkungan, seperti merkuri.
Pada pemahaman yang terbatas, proses daur ulang harus menghasilkan barang yang mirip dengan barang aslinya dengan material yang sama, contohnya kertas bekas harus menjadi kertas dengan kualitas yang sama, atau busa polistirena bekas harus menjadi polistirena dengan kualitas yang sama. Seringkali, hal ini sulit dilakukan karena lebih mahal dibandingkan dengan proses pembuatan dengan bahan yang baru. Jadi, daur ulang adalah proses penggunaan kembali material menjadi produk yang berbeda. Bentuk lain dari daur ulang adalah ekstraksi material berharga dari sampah, seperti emas dari prosessor komputer, timah hitam dari baterai, atau ekstraksi material yang berbahaya bagi lingkungan, seperti merkuri.
Material-material yang dapat didaur ulang dan prosesnya diantaranya adalah:
- Bahan
bangunan
Material bangunan bekas yang telah dikumpulkan dihancurkan dengan mesin penghancur, kadang-kadang bersamaan dengan aspal, batu bata, tanah, dan batu. Hasil yang
lebih kasar bisa dipakai menjadi pelapis jalan semacam aspal dan hasil yang
lebih halus bisa dipakai untuk membuat bahan bangunan baru semacam bata.
- Baterai
Banyaknya variasi dan ukuran baterai membuat proses daur ulang bahan ini
relatif sulit. Mereka harus disortir terlebih dahulu, dan tiap jenis memiliki
perhatian khusus dalam pemrosesannya. Misalnya, baterai jenis lama masih
mengandung merkuri dan kadmium, harus ditangani secara lebih
serius demi mencegah kerusakan lingkungan dan kesehatan manusia. Baterai mobil umumnya jauh lebih mudah dan
lebih murah untuk didaur ulang.
- Barang
Elektronik
Barang elektronik yang populer seperti komputer dan handphone umumnya tidak
didaur ulang karena belum jelas perhitungan manfaat ekonominya. Material yang
dapat didaur ulang dari barang elektronik misalnya adalah logam yang terdapat
pada barang elektronik tersebut (emas, besi, baja, silikon, dan
lain-lain) ataupun bagian-bagian yang masih dapat dipakai (microchip, processor, kabel, resistor, plastik, dan lain-lain). Namun tujuan
utama dari proses daur ulang, yaitu kelestarian lingkungan, sudah jelas dapat
menjadi tujuan diterapkannya proses daur ulang pada bahan ini meski manfaat ekonominya masih belum jelas.
- Logam
Besi dan baja adalah jenis logam yang paling banyak didaur ulang di
dunia. Termasuk salah satu yang termudah karena mereka dapat dipisahkan dari
sampah lainnya dengan magnet. Daur ulang
meliputi proses logam pada umumnya; peleburan dan pencetakan kembali. Hasil
yang didapat tidak mengurangi kualitas logam tersebut.
Contoh lainnya adalah alumunium, yang merupakan bahan daur ulang paling efisien di dunia. Namun pada umumnya, semua jenis logam dapat didaur ulang tanpa mengurangi kualitas logam tersebut, menjadikan logam sebagai bahan yang dapat didaur ulang dengan tidak terbatas.
Contoh lainnya adalah alumunium, yang merupakan bahan daur ulang paling efisien di dunia. Namun pada umumnya, semua jenis logam dapat didaur ulang tanpa mengurangi kualitas logam tersebut, menjadikan logam sebagai bahan yang dapat didaur ulang dengan tidak terbatas.
- Bahan Lainnya
Kaca dapat juga didaur ulang. Kaca yang didapat dari
botol dan lain sebagainya dibersihkan dair bahan kontaminan, lalu dilelehkan
bersama-sama dengan material kaca baru. Dapat juga dipakai sebagai bahan
bangunan dan jalan. Sudah ada Glassphalt, yaitu bahan pelapis jalan
dengan menggunakan 30% material kaca daur ulang.
Adapun proses atau tahapan daur ulang yang
berikut ini dapat dilakukan yaitu :
a. Mengumpulkan yakni
mencari barang-barang yang telah di buang seperti kertas, botol air
mineral, dus susu, kaleng dan lain-lainya.
b. Memilah yakni mengelompokkan sampah yang
telah dikumpulkan berdasarkan jenisnya, seperti kaca, kertas, dan plastik.
c. Menggunakan kembali yaitu setelah
dipilah kemudian mencari barang yang masih bisa digunakan kembali secara
langsung. Membersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan.
d. Mengirim yaitu mengirim sampah
yang telah dipilah ke tempat daur ulang sampah, atau menunggu pengumpul barang
bekas keliling yang akan dengan senang hati membeli barang tersebut.
e. Melakukan
daur ulang sendiri yaitu jika mempunyai waktu dan keterampilan untuk melakukan
proses daur ulang sendiri. Dengan kreatifitas berbagai sampah yang telah
terkumpul dan dipilah dapat disulap menjadi barang-barang baru yang bermanfaat.
C.
Ekologi Sebagai
Dasar Pengetahuan Lingkungan
Ekologi
merupakan salah satu ilmu dasar bagi ilmu lingkungan. Kata ekologi berasal dari
Bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti habitat atau tempat tinggal, dan logos
yang berarti ilmu atau kajian. Secara umum ekologi diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari interaksi anatara makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam ilmu
lingkungan seperti halnya ekologi , mahluk hidup (organime), di pelajari dalam
unit populasi . Populasi adalah sekelompok individu- individu mahluk hidup yang
sejenis yang hidup dalam suatu lingkungan tertentu. Basis dari ekologi adalah
ekosistem. Ekologi mengkaji berbagai proses dalam bentuk interaksi yang terjadi
di dalam ekosistem yang diantaranya yaitu ekosistem.
Tingkatan organisasi yang lebih tinggi dari komunitas adalah ekosistem. Suatu kawasan alam yang di dalamnya tercakup unsur makhluk hidup (biotik) dan makhluk tak hidup (abiotik) dimana antara unsur-unsur tersebut terjadi hubungan timbal balik.
Unsur Biotik berdasarkan fungsinya dapat dikelompokan menjadi:
a. Produser bersifat autotrof (dapat
menyediakan makanan sendiri melalui fotosintesis); jumlah biomassa paling
banyak; contohnya tumbuhan yang berhijau daun.
b. Konsumer bersifat heterotrof (tidak dapat
berfotosintesis); mengkonsumsi autotrof; contohnya herbivora (pemakan
tumbuhan); karnivora (pemakan daging); omnivora (pemakan segala).
c. Dekomposer menguraikan senyawa
organik (biodegradable) dari tumbuhan dan binatang yang telah mati menjadi
senyawa anorganik (mineral) yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan. Pengurai
terdiri dari bakteri, jamur, dan alga.
Unsur Abiotik adalah komponen fisik dan kimia yang terdiri atas:
Unsur Abiotik adalah komponen fisik dan kimia yang terdiri atas:
- Tanah yang habitat dan media hidup makhluk hidup; tempat tersedianya air
dan mineral untuk tumbuhan.
-
Air yang habitat tumbuhan dan binatang; kebutuhan esensial makhluk hidup.
- Cahaya dan suhu yang sumber energi untuk fotosintesis, menentukan
penyebaran organisme, menentukan cuaca, hujan, dan angin.
-
Udara dimana O2 untuk respirasi binatang; CO2 untuk
fotosintesis tumbuhan.
Ekosistem merupakan satuan fungsional dasar dalam ekologi, mengingat bahwa
di dalamnya tercakup organisme dan lingkungan abiotik yang satu terhadap yang
lain saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan benda nyata dan mempunyai ukuran
beraneka, bergantung pada tingkat organisasinya. Ekosistem kolam, misalnya,
memiliki organisasi yang sederhana daripada ekosistem danau. Suatu pulau
memiliki ekosistem yang lebih kompleks, dan yang paling kompleks tentunya
ekosistem bumi.
D.
Pengertian Dari
Rantai Makanan Dan Jaring- Jaring Makanan.
1.
Pengertian rantai makanan (Food Chain).
Rantai makanan adalah peristiwa makan
dan di makan antar organisme dalam suatu ekosistem membentuk struktur trofik.
Setiap tingkat trofik merupakan kumpulan berbagai organisme dengan sumber
makanan tertentu. Dalam struktur trofik organisme autotrof disebut produsen.
Tingkat trofik II ditempati oleh berbagai organisme yang tidak dapat membuat
bahan organik sendiri (heterotrof adalah konsumen). Konsumen terdiri dari
konsumen (herbivora) pada tingkat trofik kedua, konsumen sekunder (karnivora)
pada tingkat trofik ketiga, dan konsumen tersier (karnivora besar) pada tingkat
trofik keempat. Rantai makanan adalah jalur makan dan dimakan dari organisme
pada suatu tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya membentuk urutan dan
arah tertentu.
a.
Rantai makanan perumput adalah rantai makanan yang dimulai
dari produsen.
b. Rantai makanan detritus adalah rantai makanan yang dimulai
dari detritus (hancuran daun-cacing-tanah-ayam-manusia).
Dinamika alam kehidupan merupakan
skenario dari "Siapa makan siapa dan
semua akhirnya menjadi apa".
Dinamika inilah yang dikenal sebagai rantai makanan di mana
mahluk-mahluk hidup perusak bangunan seperti rayap, kumbang dan jamur sangat
berperan dalam menentukan "semua
menjadi apa", karena semua jasad akhirnya akan dimakan (mengalami
dekomposisi) oleh mahluk-mahluk perusak seperti itu kemudian kembali ke tanah
dan menjadi bagian dari daur-daur (cycles) senyawa penting bagi kehidupan di
bumi (gas CO2, Nn, air dan lain-lain).
2.
Pengertian
Jaring-Jaring Makanan (Food Web)
Dalam suatu ekosistem hubungan
makan dan di makan yang sangat kompleks saling berkaitan dan bercabang sehingga
membentuk jaring-jaring makanan. Selain itu, jaring-jaring makanan merupakan
kumpulan dari rantai makanan yang salng berhubungan dan membentuk skema mirip
jaring. misalnya gabungin rantai makanan yang tadi sama: rumput dimakan kelinci
dimakan elang. biasanya rantai makanannya lebih dari 2.
Selain itu sebagai konsumen, hewan ada yang
memakan produsen secara langsung, tetapi ada pula yang mendapat makanan secara
tidak langsung dari produsen dengan memakan konsumen lainnya.
Karenanya konsumen dibedakan menjadi
beberapa macam yaitu konsumen I, konsumen II, dan seterusnya hingga konsumen
puncak. Konsumen II, III, dan seterusnya tidak memakan produsen secara langsung
tetapi tetap tergantung pada produsen, karena sumber makanan konsumen I adalah
produsen. Peranan makan dan dimakan di dalam ekosistem akan membentuk rantai
makanan bahkan jaring-jaring makanan. Perhatikan contoh sebuah rantai makanan
ini: daun berwarna hijau (Produsen) --> ulat (Konsumen I) --> ayam
(Konsumen II) --> musang (Konsumen III) --> macan (Konsumen IV/Puncak).
Dalam ekosistem rantai makanan
jarang berlangsung dalam urutan linier seperti di atas, tetapi membentuk
jaring-jaring makanan (food web). Perhatikan contoh jaring-jaring makanan pada
gambar 1 berikut ini.
Gambar 1. Jaring-jaring makanan
Peran dekomposer ditempati oleh organisme yang
bersifat saprofit, yaitu bakteri pengurai dan jamur saproba. Keberadaan
dekomposer sangat penting dalam ekosistem. Oleh dekomposer, hewan atau tumbuhan
yang mati akan diuraikan dan dikembalikan ke tanah menjadi unsur hara (zat
anorganik) yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan. Aktivitas pengurai juga
menghasilkan gas karbondioksida yang penting bagi fotosintesis.
Pada hakikatnya dalam organisasi
kehidupan tingkat ekosistem terjadi proses-proses sirkulasi materi,
transformasi, akumulasi energi, dan akumulasi materi melalui organisme.
Ekosistem juga merupakan suatu sistem yang terbuka dan dinamis. Keluar masuknya
energi dan materi bertujuan mempertahankan organisasinya serta juga mempertahankan
fungsinya.
Dalam hal ini, zat-zat anorganik
dalam suatu ekosistem tetap konstan atau seimbang karena unsur-unsur kimia
esensial pembentuk protoplasma beredar dalam biosfer melalui siklus
biogeokimiawi. Contoh siklus biogeokimiawi adalah siklus carbon, siklus
oksigen, siklus nitrogen, siklus fosfor, dan siklus sulfur. Maka dari itulah
keseimbangan dalam ekosistem sangat penting untuk selalu terjaga.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun
kesimpulan untuk pembahasan ini yaitu :
1.
Mengenai kemampun manusia dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam yaitu yang dalam hal ini alam
memiliki kemampuan untuk memberikan kehidupan bagi penduduk dunia. Kemampuan
(potensi) yang ada pada alam untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia alam atau
natural resources bumi dengan segala isinya yang terkandung di dalamnya disebut
pula dengan alam dunia.
2. Daur ulang adalah proses
untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah
adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi
sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi
penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses
pembuatan barang baru.
3. Ekologi merupakan salah satu ilmu dasar bagi ilmu lingkungan. Kata ekologi
berasal dari Bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti habitat atau tempat
tinggal, dan logos yang berarti ilmu atau kajian. Secara umum ekologi diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari interaksi anatara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Dalam ilmu lingkungan seperti halnya ekologi , mahluk hidup
(organime), di pelajari dalam unit populasi . Populasi adalah sekelompok
individu- individu mahluk hidup yang sejenis yang hidup dalam suatu lingkungan
tertentu.
4.
Rantai makanan adalah peristiwa makan dan di makan antar
organisme dalam suatu ekosistem membentuk struktur trofik. Sedangkan
jaring-jaring makanan merupakan kumpulan dari rantai makanan yang salng
berhubungan dan membentuk skema mirip jaring misalnya gabungin rantai makanan
yang tadi sama: rumput dimakan kelinci dimakan elang yang biasanya rantai
makanannya lebih dari dua.
B. Saran
Agar pembuatan
makalah selanjutnya dapat lebih baik dari makalah sebelumnya dan dapat berjalan
lancar, maka sebaiknya dalam pembuatan makalah diperlukan kerja sama dan
kekompakkan agar makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita khususnya bagi tim penulis sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Wirakusumah. 2003. Dasar-Dasar Ekologi. Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia.
Dwidjoseputro,d. 1990. Ekologi Manusia Dan Lingkungannya.
Jakarta:Penerbit Erlangga.
Sianipar, Prowel. 2010. Mudah Dan Cepat Menghafal Biologi.
Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar