BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sistem pencernaan (bahasa Inggris: digestive system) adalah sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut
melalui dubur. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia
terjadi di sepanjang saluran pencernaan (bahasa Inggris: gastrointestinal tract) dan dibagi menjadi 3
bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga
lambung. Selanjutnya adalah proses penyerapan sari-sari makanan yang terjadi di
dalam usus.[1]
Struktur alat pencernaan
berbeda-beda dalam berbagai jenis hewan, tergantung pada tinggi rendahnya
tingkat organisasi sel hewan tersebut serta jenis makanannya. pada hewan
invertebrata alat pencernaan makanan umumnya masih sederhana, dilakukan secara
fagositosis dan secara intrasel, sedangkan pada hewan-hewan vertebrata sudah
memiliki alat pencernaan yang sempurna yang dilakukan secara ekstrasel. Adapun hal
yang melatarbelakangi praktikum ini yaitu untuk mengamati macam-macam sistem
pencernaan pada kelas pisces, reptilian, amfibi, aves, mamalia.[2]
B.
Tujuan Percobaan
Adapun tujuan pada
percobaan ini yaitu untuk mengamati macam-macam sistem pencernaan pada kelas
Pisces, Amphibi, Aves, Reptilia dan Mamalia.
C.
Manfaat Percobaan
Adapun manfaat pada
percobaan ini yaitu mengetahui macam-macam sistem pencernaan pada kelas Pisces,
Amphibi, Aves, Reptilia dan Mamalia.
[1]Aqsha, 2012, “Laporan Praktikum Sistem
Pencernaan” Blog Aqsha.http://aqshabiogger2010.
blogspot.com/2012/02/laporan-praktikum-sistem-pencernaan.html (07 Juni 2012).
[2]Aqsha,. loc.
cit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem pencernaan pada hewan invertebrata umumnya dilakukan secara intrasel, seperti pada protozoa, porifera, dan Coelenterata. Pencernaan dilakukan dalam alat khusus berupa vakuola makanan, sel koanosit dan rongga gastrovaskuler. Selanjutnya, pada cacing parasit seperti pada cacing pita, alat pencernaannya belum sempurna dan tidak memiliki mulut dan anus. pencernaan dilakukan dengan cara absorbsi langsung melalui kulit. Vakuola makanan, organel seluler dimana enzim hidrolitik merombak makanan tanpa mencerna sitoplasma sel sendiri, adalah kompartemen yang paling sederhana. Protista heterotrofik mencerna makanannya dalam vakuola makanan, umumnya setelah menelan makanan melalui fasogositis atau pinositis.[1]
Vakuola
makanan menyatu dengan lisosom, yang merupakan organel yang mengandung enzim
hidrolitik. Keadaan ini akan memungkinkan makanan tercampur dengan enzim,
sehingga percenaan terjadi secara aman di dalam suatu kompartemen yang
terbungkus oleh membran. mekanisme pencernaan ini disebut pencernaan
intraseluler. Pada sebagian hewan, paling tidak beberapa hidrolisis terjadi
melalui pencernaan ekstraseluler, yaitu perombakan makanan di luar sel.
Pencernaan ekstraseluler terjadi di dalam kompartemen yanhg bersambungan, melalui
saluran-saluran, dengan bagian luar tubuh hewan. Banyak hewan dengan tubuh
relatif sederhana memiliki kantung pencernaan dengan pembukaan tunggal. Kantung
ini yang disebut rongga gastrovaskuler berfungsi dalam pencernaan dan
distribusi nutrient ke seluruh tubuh.[2]
Saluran
pencernaan pada ikan dimulai dari mulut (cavum oris). Di dalam rongga mulut
terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan lidah
pada dasar mulut yang tidak dapat digerakkan serta banyak menghasilkan lender,
tetapi tidak menghasilkan air ludah (enzim). Dari rongga mulut makanan masuk ke
esophagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang. Esofagus
berbentuk kerucut, pendek, terdapat dibelakang insang dan bila tidak dilalui
makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan di dorong masuk ke
lambung, lambung pada umunya membesar, tidak jelas batasnya dengan usus. Dari
lambung makanan masuk ke usus melalui pipa panjang berkelok-kelok dan sama
besarnya, usus bermuara di anus. Kelenjar pencernaan pada ikan , meliputi hati
dan pankreas.
Hati
merupakan kelenjar yang berukuran besar, berwarna merah kecoklatan , terletak
dibagian depan rongga badan, dan menglilingi usus, bentuknya tidak tegas,
terbagi atas lobus kanan dan lobus kiri, serta bagian yan g menuju ke arah
punggung. Fungsi hati menghasilkan empedu yang di simpan dalam kantung
empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauan terletak disebelah kanan hati, dan
salurannya bermuara pada lambung. Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan
empedu dan disalurkan ke usus bila diperlukan. Pancreas merupakan organ yang
berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali, fungsi pankreas, antara lain
menghasilkan enzim-enzim pencernaan dan hormon insulin.[3]
Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hamper sama
dengan ikan, meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan salah satu
binatang amphibi adalah katak makanan katak berupa hewan-hewan kecil
(serangga). Saluran pencernaan katak dimulai dari rongga mulut, terdapat gigi
berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah menangkap mangsa, kemudian ke
esophagus yang berupa saluran pendek, kemudian menuju ke lambung yang berbentuk
kantung bila terisi makanan menjadi lebar, menuju usus usus dapat
dibedakan usus halus dan tebal. Usus halus meliputi: duodenum, jejunum, dan
ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya. Usus tebal berakhir pada rektum dan
menuju kloaka, dan kloaka merupaka muara bersama antara saluran pencernaan
makananm saluran reproduksi, dan urine.[4]
Kelenjar pencernaan pada amphibi, terdiri atas hati
dan pancreas. Hati berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang
terbagi lagi menjadi dua lobus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang
disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan. Pankreas berwarna
kekuningan, melekat diantara lambung dan ususdua belas jari (duodenum).
Pancreas berfungsi menghasilakn enzim dan hormon yang bermuara pada duodenum. Organ
pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Makanan bukung bervariasi berupa biji-bijian, hewan kecil, dan buah-buahan.
Saluran pencernaan burung dimulai dari paruh yang merupakan modifikasi gigi,
rongga mulut terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara rongga
mulut dan tanduk. Kemudian menuju faring berupa saluran pendek, esophagus pada
burung terdapat pelebaran pada bagian ini disebut tembolok, berperan sebagai
tempat penyimpanan makanan yang dapat diisi dengan cepat. Kemudiang menuju ke
lambung, lambung terdiri atas proventrikulus (lambung kelenjar) banyak
menghasilkan enzim pencernaan, dinding ototnya tipis. Ventrikulus
(lambung pengunyah), ototnya berdinding tebal.[5]
Pada burung pemakan biji-bijian terdapat kerikil dan
pasir yang tertelan bersama makanan. Kemudian makanan menuju usus yang terdiri
dari usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka. Tidak berbeda dengan
hewan sebelumnya, letak perbedaan hanya pada struktur giginya, pada kelinci
makanan di kunyah kemudian masuk ke dalam mulut, kemudian menuju kerongkongan
dari kerongkongan makanan menuju lambung, pada lambung proses fermentasi atau
pembusukanan makanan dilakukan oleh bakteri terjadi pada sekum yang banyak
mengandung bakteri. Kemudian menuju ke usus dan bermuara pada anus.[6]
[1]Nature, 2012, “Laporan Fiswan Sistem pencernaan” Blog Nature. http://naturelovers-biomuli.
\blogspot.com/2012/05/laporan-fiswan-sistem-pencernaan.html (09 Juni 2012).
[2]Dedi, 2011, “Contoh Makalah Sistem Pencernaan” Blog Dedi. http://dedi-ilmukeperawatan.
blogspot.com/2011/12/contoh-makalah-sistem-pencernaan.html (27 Mei 2012).
[3]Syarifuddin, Anatomi Fisiologi (Jakarta: Buku Kedokteran EGC, 2006), h. 155.
[4]Wisnu Gunarso, Dasar-Dasar Histologi (Jakarta:
Erlangga, 1979), h. 215.
[5]Fahmi, 2011, “Makalah Sistem
Pencernaan” Blog Fahmi. http://a-my-blogfahmi.blogspot.
com/2011/04/makalah-sistem-pencernaan.html (27 Mei 2012).
[6]Arthur dan Goddman,
Kamus Sains Bergambar (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1999), h. 145.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
A. Waktu
dan Tempat
Adapun waktu dan
tempat dilaksanakannya praktikum ini yaitu :
Hari/tanggal : Rabu/ 13 Juni 2012
Pukul
: 10.00 – 12.00 WITA
Tempat : Laboratorium Zoologi Lantai
II
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Samata – Gowa.
B. Alat
dan Bahan
1. Alat
Adapun alat yang
akan digunakan pada percobaan ini yaitu papan seksi dan alat bedah.
2. Bahan
Adapun bahan yang akan digunakan pada percobaan ini
yaitu ikan mas (Cyprinus carpio),
katak (Rana cancarivora), kelinci (Cavia coboya) dan ayam (Gallus gallus).
C. Prosedur
Kerja
Adapun prosedur
kerja pada percobaan ini yaitu :
1. Pengamatan
sistem pencernaan pada Pisces
a. Membedah
Ikan Mas dan mengamati sistem pencernaan yang ada mulai dari mulut, lambung,
usus, hati, pancreas, dan kantung empedu.
b. Menggambar
hasil pengamatan anda.
2. Pengamatan
sistem pencernaan amfibi
a. Membedah
katak dan mengamati sistem pencernaan yang ada mulai dari rongga mulut,
esophagus, ventrikulus, intestinum, dan kloaka.
b. Menggambar
hasil pengamatan anda.
3. Pengamatan
sistem pencernaan pada Aves
a. Membedah merpati dan mengamati sistem
pencernaan yang ada mulai dari paruh, rongga mulut, faring, lambung, intestinum
dan kloaka.
b. Menggambar
hasil pengamatan anda.
4. Pengamatan
sistem pencernaan pada Mamalia
a. Membedah
marmot dan mengamati sistem pencernaan yang ada mulai dari mulut, lambung, usus
dan anus.
b. Menggambar
hasil pengamatan anda
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Pengamatan
1. Sistem
pencernaan Pisces = Ikan Mas (Cyprinus
carpio)
a.
Anatomi
Cyprinus
carpio
Keterangan :
1. Lambung
(Ventriculum)
2. Kerongkongan
(Esophagus)
3. Mulut
(Cavum oris)
4. Kantung
Empedu (Vesica felia)
5. Hati
(Hepar)
6. Pankreas
(Pancreas)
7. Usus
(Intestine)
8. Anus
b. Gambar
pembanding Cyprinus carpio
Keterangan :
1. Lambung
(Ventriculum)
2. Kerongkongan
(Esophagus)
3. Mulut
(Cavum oris)
4. Kantung
empedu (Vesica felia)
5. Hati
(Hepar)
6. Pankreas
(Pancreas)
7. Usus
(Intestine)
8. Anus
2. Pengamatan
sistem pencernaan Amphibi = Katak (Rana
cancarivora)
a. Anatomi
Katak (Rana cancarivora)
Keterangan
:
1. Mulut
(Cavum oris)
2. Kerongkongan
(Esophagus)
3. Pankreas
(Pancreas)
4. Lambung
(Ventriculum)
5. Ginjal
(Ren)
6. Kloaka
(Cloaca)
7. Usus
besar (Intestine resum)
8. Usus
halus (Intestine tenuae)
9. Empedu
(Vesica felia)
10. Hati
(Hepar)
b. Gambar
pembanding Katak (Rana cancarivora)
Keterangan
:
1. Mulut
(Cavum oris)
2. Kerongkongan
(Esophagus)
3. Pankreas
(Pancreas)
4. Lambung
(Ventriculum)
5. Ginjal
(Ren)
6. Kloaka
(Cloaca)
7. Usus
besar (Intestine resum)
8. Usus
halus (Intestine tenuae)
9. Empedu
(Vesica felia)
10. Hati
(Hepar)
3. Pengamatan
sistem pencernaan Reptilia = Buaya muara (Crocodylus
porosus)
a. Anatomi
Crocodylus porosus
Keterangan:
1. Hati
(Hepar)
2. Testis
3. Ginjal
(Ren)
4. Kloaka
(Cloaca)
5. Usus
(Intestine)
6. Trakea
(Trachea)
7. Kerongkongan
(Esophagus)
b. Gambar
pembanding Crocodylus porosus
Keterangan
:
1. Hati
(Hepar)
2. Testis
3. Ginjal
(Ren)
4. Kloaka
(Cloaca)
5. Usus
(Intestine)
6. Trakea
(Trachea)
7. Kerongkongan
(Esophagus)
4. Pengamatan
sistem pencernaan Aves = Ayam (Gallus
gallus)
a. Anatomi
Gallus gallus
Keterangan :
1. Mulut
(Cavum oris)
2. Kerongkongan
(Esophagus)
3. Usus
besar (Intestinum tenuae)
4. Kloaka
(Cloaca)
5. Usus
halus (Intestinum resum)
6. Pankreas
(Pancreas)
7. Lambung
(Ventriculum)
b. Gambar
pembanding Gallus gallus
Keterangan :
1. Mulut
(Cavum oris)
2. Kerongkongan
(Esophagus)
3. Usus
besar (Intestinum tenuae)
4. Kloaka
(Cloaca)
5. Usus
halus (Intestinum resum)
6. Pankreas
(Pancreas)
7. Lambung
(Ventriculum)
5. Sistem
pencernaan pada Mamalia = Kelinci (Cavia
coboya)
a. Anatomi
Cavia coboya
Keterangan :
1. Kelenjar
air liur
2. Kerongkongan
(Esophagus)
3. Hati
(Hepar)
4. Usus
(Intestine)
5. Kolon
(Coelon)
6. Anus
7. Rectum
8. Sekum
9. Pankreas
(Pancreas)
10. Perut
(Abdomen)
b. Gambar
pembanding Cavia coboya
Keterangan :
1. Kelenjar
air liur
2. Kerongkongan
(Esophagus)
3. Hati
(Hepar)
4. Usus
(Intestine)
5. Kolon
(Coelon)
6. Anus
7. Rectum
8. Sekum
9. Pankreas
(Pancreas)
10. Perut
(Abdomen)
B. Pembahasan
1. Sistem
pencernaan Pisces = Ikan Mas (Cyprinus carpio)
Saluran
pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Di dalam rongga
mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan
lidah pada dasar mulut yang tidak dapat digerakan serta banyak menghasilkan
lendir, tetapi tidak menghasilkan ludah (enzim). Dari rongga mulut makanan
masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang.
Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang insang, dan bila tidak
dilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan di dorong masuk
ke lambung, lambung pada umumnya membesar, tidak jelas batasnya dengan usus.
Pada beberapa jenis ikan, terdapat tonjolan buntu untuk memperluas bidang
penyerapan makanan.Dari lambung, makanan masuk ke usus yang berupa pipa panjang
berkelok-kelok dan sama besarnya. Usus
bermuara pada anus.[1]
Kelenjar
pencernaan pada ikan, meliputi hati dan pankreas. Hati merupakan kelenjar
yangberukuran besal, berwarna merah kecoklatan, terletak di bagian depan rongga
badan dan mengelilingi usus, bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan
dan lobus kiri, serta bagian yang menuju ke arah punggung. Fungsi hati
menghasilkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu untuk membantu proses
pencernaan lemak. Kantung empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauan terletak
di sebelah kanan hati, dan salurannya bermuara pada lambung. Kantung empedu
berfungsi untuk menyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila diperlukan.
Pankreas merupakan organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali,
fungsi pankreas, antara lain menghasilkan enzim-enzim pencernaan dan hormon insulin.[2]
2. Sistem pencernaan Amphibi = Katak (Rana cancarivora)
Sistem
pencernaan makanan pada amfibi, hamper sama dengan ikan, meliputi saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan salah satu binatang amphibi adalah katak
makanan katak berupa hewan-hewan kecil (serangga). Saluran pencernaan katak
dimulai dari rongga mulut, terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang
mangsa dan lidah menangkap mangsa, kemudian ke esophagus yang berupa saluran
pendek, kemudian menuju ke lambung yang berbentuk kantung bila terisi
makanan menjadi lebar, menuju usus usus dapat dibedakan usus halus dan tebal.
Usus halus meliputi: duodenum, jejunum, dan ileum, tetapi belum jelas
batas-batasnya. Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloaka, dan kloaka
merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan saluran reproduksi,
dan urine.[3]
Kelenjar
pencernaan pada amphibi, terdiri atas hati dan pancreas. Hati berwarna merah
kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobus. Hati
berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna
kehijauan. Pankreas berwarna kekuningan, melekat diantara lambung dan ususdua
belas jari (duodenum). Pancreas berfungsi menghasilkan enzim dan hormone yang
bermuara pada duodenum.[4]
3. Sistem
pencernaan Reptilia = Buaya (Crocodylus
porosus)
Sebagaimana
pada ikan dan amfibi, sistem pencernaan makanan pada reptil meliputi
saluranpencernaan dan kelenjar pencernaan. Reptil umumnya karnivora (pemakan
daging). Secara berturut-turut saluran pencernaan pada reptil meliputi:
a. Rongga mulut:
Bagian rongga mulut disokong oleh
rahang atas dan bawah, masing-masingmemiliki deretan gigi yang berbentuk
kerucut, gigi menempel pada gusi dan sedikit melengkung ke arah rongga mulut.
Pada rongga mulut juga terdapat lidah yang
melekat pada tulang lidah dengan ujung bercabang dua,
b. Esofagus (Kerongkongan),
Esofagus
berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang insang, dan bila tidak dilalui
makanan lumennya menyempit
c. Ventrikulus (Lambung)
Lambung
berbentuk kantung bila terisi makanan akan menjadi lebar.
d. Intestinum (Usus)
Terdiri
atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus. Kelenjar pencernaan
pada reptil meliputi hati, kantung empedu, dan pankreas. Hati pada reptilian memiliki
dua lobus (gelambirf dan berwarna kemerahan). Kantung empedu terletak
pada tepi sebelah kanan hati. Pankreas berada di antara lambung dan duodenum,
berbentuk pipih kekuning-kuningan.
e. Kloaka
Kloaka merupakan muara bersama antara saluran
pencernaan makanan saluran reproduksi, dan urine.[5]
4. Sistem pencernaan Aves = Ayam (Gallus gallus)
Organ pencernaan pada ayam terbagi atas saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan. Makanan ayam bervariasi berupa biji-bijian,
hewan kecil, dan buah-buahan. Saluran pencernaan ayam dimulai dari paruh yang
merupakan modifikasi gigi, rongga mulut terdiri atas rahang atas yang merupakan
penghubung antara rongga mulut dan tanduk. Kemudian menuju faring berupa
saluran pendek, esophagus terdapat pelebaran pada bagian ini disebut tembolok,
berperan sebagai tempat penyimpanan makanan yang dapat diisi dengan cepat.
Kemudian menuju ke lambung, lambung terdiri atas proventrikulus (lambung
kelenjar) banyak menghasilkan enzim pencernaan, dinding ototnya tipis.
Ventrikulus (lambung pengunyah), ototnya berdinding tebal. Kemudian makanan
menuju usus yang terdiri dari usus halus dan usus tebal yang bermuara pada
kloaka.[6]
5. Sistem
pencernaan Mamalia = Kelinci (Cavia
coboya)
Tidak berbeda dengan hewan sebelumnya, letak
perbedaan hanya pada struktur giginya , pada marmot makanan di kunyah kemudian
masuk ke dalam mulut, kemudian menuju kerongkongan dari kerongkongan makanan
menuju lambung, pada lambung proses fermentasi atau pembusukan makanan
dilakukan oleh bakteri terjadi pada sekum yang banyak mengandung bakteri.
Kemudian meuju ke usus dan bermuara pada anus.[7]
[1]Aqsha, 2012, “Laporan Praktikum Sistem Pencernaan” Blog Aqsha. http://aqshabiogger2010.
blogspot.com/2012/02/laporan-praktikum-sistem-pencernaan.html (13 Juni 2012).
[2]Aqsha., loc. cit.
[3]Ibid.
[4]Aqsha,. loc. cit.
[5]Aqsha., loc.
cit.
[6]Aqsha., loc. cit.
[7]Ibid.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang
dapat diambil dari praktikum ini adalah sistem pencernaan pada pisces, dimulai
dari rongga mulut, kemudian ke esophagus melalui faring, kemudian makanan di
dorong ke lambung, masuk ke usus dan bermuara pada anus. Sistem pencernaan pada
amphibi, dimulai dari rongga mulut, kemudian ke esofhagus, menuju ke lambung
dank usus bermuara di kloaka. Sistem pencernaan reptile, dimulai dari rongga
mulut, kemudian ke esofhagus, menuju ke lambung dank usus bermuara di kloaka. Kemudian
system pencenaan pada aves, dimulai dari paruh kemudian rongga mulut, kemudian
faring, pada faring terdapat pelebaran pada bagain ini yang disebut tembolok,
kemudian ke lambung, usus dan bermuara pada kloaka. Dan terakhir system
pencernaan pada mamalia dalam sampel yaitu kelinci makanan di kunyah kemudian
masuk ke dalam mulut, kemudian menuju kerongkongan dari kerongkongan makanan
menuju lambung , pada lambung proses fermentasi atau pembusukanan makanan
dilakukan oleh bakteri terjadi pada sekum yang banyak mengandung bakteri.
Kemudian menuju ke usus dan bermuara pada anus.
B. Saran
Adapun saran yang dapat
saya berikan setelah melakukan praktikum ini adalah agar praktikan
memperhatikan betul bagian-bagian dari system pencernaan hewan yang diamati.
DAFTAR
PUSTAKA
Aqsha, 2012. Laporan Praktikum Sistem Pencernaan. http://aqshabiogger2010.
blogspot.com/2012/02/laporan-praktikum-sistem-pencernaan.html (Di akses pada13 Juni 2012).
Arthur dan Goddman. Kamus Pintar Bergambar. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 1999.
Dedi, 2011. Contoh Makalah Sistem Pencernaan. http://dedi-ilmukeperawatan.
blogspot.com/2011/12/contoh-makalah-sistem-pencernaan.html (Di akses pada 27 Mei 2012).
Fahmi, 2011. Makalah Sistem Pencernaan. http://a-my-blogfahmi. blogspot.
com/2011/04/makalah-sistem-pencernaan.html (Di akses pada 27 Mei 2012).
Gunarso,
Wisnu. Dasar-Dasar Histologi.
Jakarta: Erlangga, 1979.
Nature, 2012. Laporan Fiswan Sistem Pencernaan. http://naturelovers-biomuli.
\blogspot.com/2012/05/laporan-fiswan-sistem-pencernaan.html (Di akses pada 09 Juni 2012).
Syarifuddin.
Anatomi Fisiologi. Jakarta: Buku
Kedokteran, 2006.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar