BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Jaringan
epitel merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh dan membatasi rongga tubuh. Jaringan ini
hampir ditemukan diseluruh permukaan
tubuh. Jaringan epitel yang melapisi lapisan luar tubuh disebut epithelium, jaringan epitel yang membatasi
rongga tubuh disebut mesotelium dan
jaringan epitel yang membatasi organ disebut endothelium. Jaringan epitel
terdiri dari sel-sel yang memadat dan saling terikat erat. Pada permukaan apikal
(bagian atas) beberapa jenis epitel terdapat mikrovili (tonjolan dari permukaan
sel yang bentuknya seperti jari) atau silia.[1]
Permukaan
basal (bagian bawah) jaringan epitel berikatan dengan jaringan ikat.Jaringan
epitel dan jaringan ikat yang berada dibawahnya dihubungkan oleh membrane dasar
basalis dan lamina retikularis. Jaringan epitel memiliki berbagai macam fungsi,
melindungi jaringan di bawahnya dari kerusakan dan mengangkut zat-zat
antar-jaringan atau rongga yang dipisahkannya.Selain itu, jaringan epitel pada
saluran pencernaan mengeluarkan berbagai macam enzim. Berdasarkan strukturnya,
jaringan epitel dibagi menjadi Epitel pipih, berbentuk seperti lapisan pipih,
nukleusnya bulat yang terletak di tengah. Epitel batang (silindris), berbentuk
seperti batang, nukleusnya bulat yang terletak di dasar sel.[2]
Oleh karena itu,
maka dilakukanlah percobaan jaringan epitel ini agar kita dapat mengetahui pembagian dari
jaringan epitel itu.
B. Tujuan
Percobaan
Adapun
beberapa tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu untuk mengamati berbagai jenis
jaringan epitel dan kelenjar.
C. Manfaat
Percobaan
Adapun manfaat
dilakukannya percobaan ini yaitu agar dapat mengetahui berbagai jenis jaringan
epitel dan kelenjar.
[1]Fyuna. 2011. “Jaringan Epitel,” Blog
Fyuna. http://fyuna.blogspot.com/2011/05/jaringan-epitel.html (15 Mei 2012).
[2]Fyuna.
2011. “Jaringan Epitel,” Blog Fyuna. http://fyuna.blogspot.com/2011/05/jaringan-epitel.html (Di akses pada 15 Mei 2012).
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Jaringan
epitel adalah salah satu empat jaringan dasar (lainnya: jaringan penyambung, jaringan otot, jaringan saraf). Dahulu
istilah epitel digunakan untuk menyebut selaput jernih yang berada di atas
permukaan tonjolan anyaman penyambung di merah bibir (Epitel: Epi di
atas; Thele bibir). Istilah ini kini digunakan untuk semua jaringan yang
melapisi sesuatu struktur dan saluran. Jaringan epitel terdiri dari sel dengan
batas yang jelas dan terletak rapat satu sama lain. oleh karena itu, jaringan
epitel dapat dikatakan sebagai jaringan yang seluler.Tidak ada pembuluh darah dalam jaringan kapiler. Zat makanan
diberikan ke jaringan secara difusi dari
pembuluh darah kapiler yang terletak di jaringan di bawahnya.[1]
Epitel
pembungkus dapat diklasifikasikan menurut pengaturan dan bentuk sel yaitu :
1.
Epitel sederhana terdiri dari
lapisan tunggal sel, yang menyatu dngan membran dasar. Adapun pembagian dari
epitel sederhana yaitu epitel bersusun sederhana, epitel epitel kuboid
sederhana, dan epitel kolumnar sederhana.
2.
Epitel kolumnar bersilia mempunyai
prosesus berbentuk seperti rambut mikroskopis yang menonjol dari permukaan
bebas sel.
3.
Sel-sel goblet merupakan sel yang
menyekresi mukus.
4.
Suatu batas berbentuk sikat tersusun
dari banyak lapisan sel. Sel-sel paling dalam disebut lapisan germinal membentang di membran dasar dan
berbentuk kolumnar.
5.
Epitel transisi berbentuk seperti
epitel bertingkat, sel-sel permukaan tidak berbentuk datar, tetapi bundar dan
dapat menyebar saat organ mengembang.
6.
Kelenjar terbentuk dari jaringan
epitel dan memiliki kemampuan untuk membuat substansi dari materi yang dibawah
oleh darah.
7.
Kelenjar eksokrin mengeluarkan
sekresi eksternalnya melalui sebuah duktus.
8.
Kelenjar endoktrin mengeluarkan
sekresi internalnya langsung kedalam aliran darah. Sekresi ini disebut hormon.[2]
Lapisan epitel dalam saluran
pencernaan menyerap air dan zat makanan untuk keperluan tubuh. Lapisan ini dan
berbagai lapisan lainnya, menghasilkan dan mengeluarkan sejumlah besar zat-zat.
Beberapa diantaranya dipergunakan di bagian lain
tubuh dan ada yang merupakan limbah yang harus dibuang. Karena seluruh tubuh
ditutup dengan sel epitel, semua rangsangan indera harus melalui epitel itu
untuk sampai pada reseptor yang khas untuk rangsangan tersebut. Menurut
struktur dan fungsinya, jarngan epitel bagi menjadi 2 golongan utama, yakni epitel
penutup dan epitel
kelenjar. Dengan demikian fungsi epitel adalah untuk perlindungan, absorpsi, sekresi,
dan rangsangan.[3]
Selain itu, struktur suatu epitelium
sesuai dengan fungsinya. Misalnya, epitelium skumosa sederhana yang tipis dan
mudah ditembus zat, berfungsi dalam pertukaran zat melalui difusi. Epitelium
ini melapisi pembuluh darah dan alveoli paru-paru. Epitelium skumosa berlapis
beregenerasi secara cepat melalui pembelahan sel di dekat membran basal.[4]
Jaringan epitel terdiri atas
beberapa jenis yaitu :
1.
Epitel selapis pipih
Epitel
selapis pipih berbentuk pipih, terdapat pada bagian tubuh yang terlindungi,
seperti epitel di ginjal, paru-paru, pembuluh darah, dan jantung. Epitel
selapis pipih berfungsi dalam proses difusi, osmosis, dan penyaringan.
2.
Epitel selapis kubus
Epitel
selapis kubus berbentuk menyerupai kubus, terdapat pada permukaan ovarium,
lensa mata, saluran ginjal, sel epitel, retina, dan kelenjar. Epitel selapis
kubus berfungsi untuk mengeluarkan cairan oleh kelenjar dan dalam proses
penyerapan.
3.
Epitel selapis kolumner
Epitel
selapis kolumner/silindris berfungsi dalam sekresi lendir yang terdapat di saluran
pernapasan bagian atas dan penyerapan bahan makanan di saluran pencernaan.
4.
Epitel berlapis pipih
Epitel
berlapis pipih berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap gesekan. Contoh epitel
berlapis pipih adalah ketombe di kepala.
5.
Epitel berlapis kubus
Epitel
berlapis kubus berfungsi sebagai pelindung tubuh, terdapat pada saluran
kelenjar keringat.
6.
Epitel berlapis
kolumner
Epitel
berlapis kolumner berfungsi untuk sekresi, terdapat pada saluran kemih pria.
7.
Epitel transisional
Epitel
transisional terdapat pada kandung kemih. Pada epitel
ini, strukturnya mirip epitel berlapis gepeng. Pada lapisan atas terdapat
lapisan sel yang berbentuk payung (sel payung). Sel payung dalam keadaan regang
akan memipih, misalnya dalam keadaan saluran terisi penuh.
8.
Epitel berlapis semu
Epitel
berlapis semu terdapat pada sistem reproduksi pria dan saluran pernapasan
bagian atas.
9.
Epitel kelenjar
Epitel
kelenjar berfungsi untuk mengeluarkan zat yang berguna bagi tubuh. Kelenjar merupakan lekukan dari jaringan epitel dimana
pada dindingnya terdapat sel kelenjar.[5]
[1]“Jaringan Epitel”, Wikipedia
Ensiklopdia Bebas. Http://id.wikipedia.org/jaringan epitel (15 Mei 2012).
[2]Roger watson, Anatomi Fisiologi untuk Perawat, (Cet.
I, Jakarta:Buku Kedokteran,2002),h.47.
[3]Nawangsari Sugiri, Zoologi Umum Edisi Keenam, (Jakarta:
Erlangga, 1984), h.58.
[4]Neil A. Campbell, dkk. Biologi, Jilid
3, (Cet. V; Jakarta:
Erlangga, 2004), h. 06.
[5]“Jaringan
Pada Hewan dan Manusia beserta Fungsinya”, Makalah
Pendidikan. http://makalah-pendidikan.com/2011/jaringan-pada-hewan-dan-manusia-beserta-fungsinya/ (15 Mei
2012).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
A. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat
dilaksanakannya percobaan ini yaitu :
Hari/tanggal : Rabu/16 Mei 2012
Pukul : 10.00 – 12.30 wita
Tempat : Laboratorium Biologi Zoologi Lantai II
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Samata – Gowa
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada
percobaan ini yaitu mikroskop elektron.
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada
percobaan ini yaitu preparat awetan Adrenal,
Duodenum/Intestine, ginjal, Intestine,
kulit mamalia, dan pankreas.
C. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan
2. Mengamati bahan satu persatu
dibawah mikroskop
3. Menggambar hasil pengamatan dan
memperhatikan perbesaran yang digunakan, mewarnai dan memberi keterangan.
4. Membersihkan meja praktikum sebelum
meninggalkan laboratorium.
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil
Pengamatan
1. Jaringan
epitel selapis silindris (Preparat Duodenum/Intestine)
Perbesaran:
4 x 0,10
Keterangan :
1. Sel
epitel
2. Kapiler
darah
3. Membrane
basal
4. Sel
otot
Gambar
pada internet
Keterangan
:
1.
Membran basal
2.
Inti sel
2. Jaringan
epitel endokrin (Preparat Adrenal)
Perbesaran:
4 x 0,10
Keterangan
:
1. Korteks
2. Medulla
Gambar dari
internet
Keterangan
:
1. Korteks
2. Medulla
(http://nenny.blogspot.com)
3. Jaringan
epitel selapis pipih (Preparat ginjal)
Perbesaran:
4 x 0,10
Keterangan :
1. Inti
sel
2. Membran
basal
Gambar
pada internet
Keterangan:
1. Membrane
basal
2. Medula
3. Inti
sel
(http://novi.blogspot.com)
4. Jaringan
epitel selapis kubus (preparat awetan ginjal)
Perbesaran:
4 x 0,10
Keterangan
:
1. Inti
sel
2. Membrane
basal
3. Epitel
kubus
Gambar
dari internet
Keterangan
:
1. Membrane
basal
2. Inti
sel
3. Epitel
kubus
(http://nunosa-ku.blogspot.com)
5. Jaringan
epitel kelenjar mukosa (Preparat pankreas)
Perbesaran:
4 x 0,10
Keterangan:
1. Sinus
pankreas
2. Sel
beta
3. Sel
alfa
4. Kapiler
darah
Gambar
dari internet
Keterangan
:
1. Sel
beta
2. Sel
alfa
3. Kapiler
darah
(http://histofet.blogspot.com)
6. Jaringan
epitel kelenjar uniseluler (Preparat Intestine)
Perbesaran:
4 x 0,10
Keterangan
:
1. Membran
basal
2. Sel
otot
3. Jonjot
usus
Gambar
dari internet
Keterangan
:
1. Membran
basal
2. Sel
goblet
3. Jonjot
usus
7. Jaringan
epitel berlapis banyak pipih menanduk (Preparat kulit mamalia)
Perbesaran:
4 x 0,10
Keterangan:
1. Stratum
korneum
2. Stratum
lusidium
3. Stratum
spinosus
4. Stratum
granulosum
Gambar
dari internet
Keterangan
:
1. Stratum
korneum
2. Stratum
lusidium
3. Stratum
spinosus
4. Stratum
granulosum
8. Jaringan
epitel keringat (Preparat kulit mamalia)
Preparat:
4 x 0,10
Keterangan
:
1. Stratum
korneum
2. Stratum
lusidium
3. Stratum
spinosus
4. Stratum
granulosum
Gambar
dari internet
Keterangan:
1. Stratum
korneum
2. Stratum
lusidium
3. Stratum
spinosus
4. Stratum
granulosum
(http://nenny.blogspot.com)
B. Pembahasan
1. Jaringan
epitel selapis silindris
Sel-sel selindris selain
berfungsi sebagai pelindung, juga berperan untuk mensekresi mucus, misalnya
mukosa lambung dan mukosa kanalis serviks uterus. Sitoplasma pada bagian apeks
inti tampak pucat dan mengandung banyak vakuola yang berisi mucus. Epitel selapis silindris terdiri
dari satu lapis sel dan selnya berbentuk silindris (torak). Terlihat seperti
epitelium kubus, namun potongan tegak lurus terlihat lebih tinggi. Sel epitel
silindris ini ada yang memiliki silia pada permukaannya, seperti yang
terdapat pada oviduk. Contoh: epitel pada lambung dan usus. Bagian-bagiannya
yaitu:
a. Sel
epitel merupakan sel yang membentuk jaringan epitel. Jaringan ini
berada di berbagai tempat pada tubuh. aringan ini memiliki
banyak fungsi terutama untuk proteksi, sekresi, absorbsi, dan transportasi
serta filtrasi.
b. Kapiler
darah merupakan pembuluh kecil yang berdinding tipis yang dapat berperan
sebagai pembuluh penghubung antara arteri dan vena.
c. Membran
basal merupakan tempat perlekatan dari jaringan epiitel yang terdiri atas
lempengan matriks yang memiliki bahan ekstraseluler yang sangat sedikit.
d. Sel
otot merupakan sel yang terdapat pada jonjot usus halus yang berperan dalam
menyerap sari-sari makanan.[1]
Adapun
untuk perbandingan kedua gambar pada jaringan epitel selapis silindis yaitu hampir
sama. Hal ini mungkin dikarenakan karena preparat yang digunakan sudah lama
sehingga terdapat bagian-bagian yang tidak jelas terlihat pada saat pengamatan
dibawah mikroskop.
2. Jaringan
epitel endokrin
Jaringan hewan memiliki
salah satu jenis jaringan yang disebut jaringan epitel kelenjar. Epitel
kelenjar banyak terdapat pada kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin. Kelenjar
endokrin tidak memiliki saluran, sehingga hasilnya langsung masuk ke dalam
peredaran darah. Contoh: kelenjar adrenal, timus, dan tiroid.
Fungsi pada kelenjar adrenal bisa berhenti jika hipofisa namun hipotalamus
gagal membentuk hormon yang dibutuhkan dalam jumlah yang sesuai. Pada jaringan
epitel endokrin terdapat medula adrenal yang berfungsi sebagai bagian dari
system saraf otonom serta pada bagian korteks yang berbobot sekitar 90% massa
kelenjar.[2]
Adapun perbedaan pada kedua gambar pada
jaringan epitel endokrin yaitu sangat berbeda. Hal ini dikarenakan preparat
yang digunakan itu sudah rusak atau karena sudah lama sehingga gambar yang
didapat sangat berbeda dengan gambar yang ada pada internet.
3. Jaringan
epitel selapis pipih
Jaringan epitel pipih
selapis (sederhana) banyak ditemukan pada organ-organ seperti pembuluh darah,
pembuluh limfa, paru-paru, alveoli, dan selaput perut. Sitoplasma jaringan ini
sangat jernih, inti selnya berbentuk bulat di tengah, dan sel-selnya tersusun
sangat rapat. Jaringan epitel pipih selapis berperan dalam proses filtrasi,
sekresi, dan difusi osmosis. Jaringan epitel pipih selapis
memiliki inti sel yang berfungsi sebagai pengendali dan juga sebagai pengatur
sel serta memiliki membran basal yang merupakan tempat pelekatan dari jaringan
epithelium atau suatu lempengan matriks ekstra seluler yang padat dan berfungsi
untuk melindungi jaringan epitel yang ada di atasnya.[3]
Adapun
perbandingan pada kedua gambar pada jaringan epitel selapis pipih yaitu hampir
sama. Dalam hal ini kita dapat melihat pada bagian intinya, dimana intinya itu
terdapat pada bagian tengah dan sangat jelas pada saat pengamatan dibawah
mikroskop.
4. Jaringan
epitel selapis kubus.
Jaringan epitel berbentuk
kubus selapis ditemui pada beberapa bagian, meliputi permukaan ovarium, nefron,
ginjal, dan lensa mata. Fungsinya adalah tempat
sekresi.
Jaringan epitel memiliki bagian yaitu :
a. Inti
sel yang berfungsi sebagai pusat pengendali dan pengatur sel.
b. Membran
basal yang berfungsi sebagai tempat pelekatan dari jaringan epithelium serta
melindungi jaringan epitel yang ada di atasnya.
c. Epitel
kubus berfungsi dalam sekresi dan juga sebagai pelindung.[4]
Adapun
perbandingan pada kedua gambar pada jaringan epitel selapis pipih yaitu hampir
sama. Dalam hal ini kita dapat melihat pada bagian intinya, dimana intinya itu
terdapat pada bagian tengah dan sangat jelas pada saat pengamatan dibawah
mikroskop.
5. Jaringan
epitel kelenjar mukosa
Sekret kelenjar mukosa bersifat kental. Bentuk sel
kelenjarnya piramidal dengan bagian puncahnya berisi tetes-tetes bahan
musinogen atau premusin sebagai bahan pembentuk lendir. Inti sel berbentuk
gepeng terdesak di daerah basal. Apabila premusin telah dilepaskan oleh sel
kelenjar, maka bahan tersebut berubah menjadi mukus lendir. Di antara kelenjar-kelenjar
yang termasuk jenis ini, ada yang berbentuk
uniseluler yaitu sel piala.
Dalam jaringan epitel kelenjar mukosa terdapat bagian sel beta
yang berperan dalam produksi insulin, sel alfa berperan dalam produksi
glukagon,
dan kapiler darah yang merupakan pembuluh kecil yang berdinding tipis yang
dapat berperan sebagai pembuluh penghubung antara arteri dan vena.[5]
Adapun
perbandingan pada kedua gambar yang terdapat pada jaringan kelenjar mukosa
yaitu hampir sama. Hal ini mungkin dikarenakan karena preparat yang digunakan
sudah lama sehingga terdapat bagian-bagian yang tidak jelas terlihat pada saat
pengamatan dibawah mikroskop.
6. Jaringat
epitel kelenjar uniseluler
Dengan
menggunakan mikroskop binokuler, penampang melintang usus dilapisi oleh epitel
silindris selapis. Epitel silidris selapis terdiri atas sel-sel yang berbentuk
silindris sehingga inti yang oval tampak pada suatu deretan. Pada usus selain
berfungsi sebagai pelindung, jaringan ini juga berfungsi sebagai sekresi yang
karena diantaranya terdapat sel-sel yang mampu menghasilkan lender.
Bagian-bagian dari jaringan epitel kelenjar uniseluler ini yaitu :
a. Membran
basal yang merupakan tempat pelekatan dari jaringan epithelium.
b. Sel
otot merupakan sel yang terdapat pada usus halus yang berperan dalam mendorong
makanan untuk masuk.
c. Jonjot
usus atau villi berperan dalam memperluas dinding usus sehingga proses
penyerapan sari makanan lebih sempurna.[6]
Adapun
perbandingan pada kedua gambar pada jaringan epitel kelenjar uniseluler adalah
tidak sama. Pada gambar dari internet ditemukan sel epitel silindris dan
villi-villi usus yang bentuknya lebih menonjol dibanding dengan sel-sel epitel
silindris yang ada disekitarnya. Sel ini memiliki ukuran yang lebih besar
dengan semacam rongga yang terdapat ditengahnya sekret dari sel goblet.
7. Jaringan
epitel berlapis banyak pipih menanduk
Seperti epitel pipih
selapis, sel jaringan epitel pipih berlapis (kompleks) tersusun sangat rapat.
Rongga mulut, esofagus, laring, vagina, saluran anus, dan rongga hidung banyak
tersusun oleh jaringan ini. Fungsinya adalah sebagai pelindung dan penghasil
mukus.
Jaringan ini ditemukan pada epidermis kulit. Struktur dari epidermis kulit
yaitu :
a. Stratum korneum, terdiri atas 15-20
lapis sel gepeng, tanpa inti dengan sitoplasma yang dipenuhi keratin dan
merupakan lapisan teratas epidermis.
b. Stratum lusidium, terdiri atas
lapisan tipis sel epidermis eosinofilik yang sangat gepeng, dan sitoplasma
terdri atas keratin padat. Antar sel terdapat desmosom.
c. Stratum granulosum, terdiri atas 3-5 lapis sel
poligonal gepeng yang sitoplasmanya berisikan granul keratohialin. Pada membran
sel terdapat granula lamela yang mengeluarkan materi perekat antar sel, yang
bekerja sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing, serta
menyediakan efek pelindung pada kulit.
d. Stratum spinosum, terdiri atas
sel-sel kuboid. Sel-sel spinosum saling terikat dengan filamen; filamen ini
memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel dan
melawan efek abrasi. Dengan demikian, sel-sel spinosum ini banyak terdapat di
daerah yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki.[7]
Adapun
perbandingan pada kedua gambar yang terdapat pada jaringan epitel berlapis
banyak pipih yaitu sama dimana kita dapat melihat persamaan pada bagian gambar
dari pengamatan dengan gambar yang berasal dari internet.
8. Jaringan
epitel keringat
Kelenjar keringat merupakan salah satu bentuk jaringan
epitel kelenjar yang termasuk kelenjar eksokrin yaitu kelenjar yang memiliki
saluran. Struktur dari kelenjar keringat adalah sel kelenjarnya yang merupakan
bagian dari sel yang menghasilkan sekret cair atau cairan tertentu yang
memiliki komposisi berbeda dengan komposisi daerah atau cairan intrasel.
Kelenjar ini berfungsi menghasilkan sekret berupa keringat. Adapun
bagian-bagiannya yaitu :
a. Stratum korneum, terdiri atas 15-20
lapis sel gepeng, tanpa inti dengan sitoplasma yang dipenuhi keratin dan merupakan
lapisan teratas epidermis.
b. Stratum lusidium, terdiri atas
lapisan tipis sel epidermis eosinofilik yang sangat gepeng, dan sitoplasma
terdri atas keratin padat. Antar sel terdapat desmosom.
c. Stratum granulosum, terdiri atas
3-5 lapis sel poligonal gepeng yang sitoplasmanya berisikan granul
keratohialin. Pada membran sel terdapat granula lamela yang mengeluarkan materi
perekat antar sel, yang bekerja sebagai penyaring selektif terhadap masuknya
materi asing, serta menyediakan efek pelindung pada kulit.
d. Stratum spinosum, terdiri atas
sel-sel kuboid. Sel-sel spinosum saling terikat dengan filamen; filamen ini
memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel dan
melawan efek abrasi. Dengan demikian, sel-sel spinosum ini banyak terdapat di
daerah yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki.[8]
Adapun
perbandingan pada kedua gambar yang terdapat pada jaringan epitel berlapis
banyak pipih yaitu sama dimana kita dapat melihat persamaan pada bagian gambar
dari pengamatan dengan gambar yang berasal dari internet.
[2]“Jaringan Pada Hewan Dan Manusia Beserta
Fungsinya”, Makalah Pendidikan. http://makalah-pendidikan. com/2011/jaringan-pada-hewan-dan-manusia-beserta-fungsinya/ (15 Mei 2012).
[3]Ahmad Djumadi, 2011, “Jaringan
Epitel,” Blog Ahmad Djumadi. Http://ahmaddjumadi.wordpress.com/2011/01/19/jaringan-epitel/ (22 Mei 2012).
[4]Kamus Pengetahuan, 2009, “Jaringan
Epitel,” Blog Kamus Pengetahuan. http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2009/05/jaringan-epitel.html
(22
Mei 2012).
[5]Safita Hajar, 2011, “Archive” Blog Safita Hajar. http://safitahajar.blogspot.com/2011_08_01_archive.html
(22
Mei 2012).
[6]“Jaringan
Epitel”, Wikipedia Ensiklopdia Bebas.
Http://id.wikipedia.org/jaringan epitel (15 Mei 2012).
[7]“Susunan Kulit
Manusia”, Artikel Kedokteran. http://sectiocadaveris.wordpress.com/artikel-kedokteran/susunan-kulit-manusia/ (22 Mei
2012).
[8]“Susunan Kulit Manusia”, Artikel Kedokteran. http://sectiocadaveris.wordpress.com/artikel-kedokteran/susunan-kulit-manusia/ (22 Mei 2012).
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang
didapat pada percobaan ini yaitu pada jaringan epitel terdiri dari jaringan
epitel selapis silindris yang digunakan pada Duodenum/Intestine, jaringan epitel endokrin digunakan pada
adrenal, jaringan epitel selapis pipih pada ginjal, jaringan epitel selapis
kubus juga digunakan pada ginjal, jaringan epitel berlapis pipih menanduk digunakan
pada kulit mamalia dan pada jaringan keringat juga digunakan kulit mamalia, sedangkan
pada jaringan epitel kelenjar terdiri
dari jaringan epitel kelenjar mukosa yang digunakan pada pankreas, dan kelenjar
uniseluler digunakan pada Intestine.
B. Saran
Adapun saran yang dapat
diberikan setelah melakukan praktikum ini yaitu agar praktikan lebih
memperhatikan preparat yang diamati agar mendapatkan hasil yang lebih baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim,
2011. Jaringan Epitel. http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_epitel (Di akses
pada 13 Mei 2012).
Champbell.
2004. Biologi Edisi Kelima Jilid III.
Jakarta: Erlangga.
Fyuna,
2011. “Jaringan Epitel”, Blog Fyuna. http://fyuna.blogspot.com/2011/05/jaringan-epitel.html (Di akses
pada 13 Mei 2012).
Soegiri,
Nawangsari. 1984. Zoologi Umum Edisi Enam
Jilid Satu. Jakarta: Erlangga.
Watson,
Roger. 2002. Anatomi Fisiologi Untuk
Perawat. Jakarta: Buku Kedokteran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar