Sabtu, 30 Juni 2012

Laporan Praktikum Struktur Hewan "Jaringan Epitel"



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh  dan membatasi rongga tubuh. Jaringan ini hampir ditemukan diseluruh  permukaan tubuh. Jaringan epitel yang melapisi lapisan luar tubuh disebut  epithelium, jaringan epitel yang membatasi rongga tubuh disebut mesotelium  dan jaringan epitel yang membatasi organ disebut endothelium. Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang memadat dan saling terikat erat. Pada permukaan apikal (bagian atas) beberapa jenis epitel terdapat mikrovili (tonjolan dari permukaan sel yang bentuknya seperti jari) atau silia.[1]
Permukaan basal (bagian bawah) jaringan epitel berikatan dengan jaringan ikat.Jaringan epitel dan jaringan ikat yang berada dibawahnya dihubungkan oleh membrane dasar basalis dan lamina retikularis. Jaringan epitel memiliki berbagai macam fungsi, melindungi jaringan di bawahnya dari kerusakan dan mengangkut zat-zat antar-jaringan atau rongga yang dipisahkannya.Selain itu, jaringan epitel pada saluran pencernaan mengeluarkan berbagai macam enzim. Berdasarkan strukturnya, jaringan epitel dibagi menjadi Epitel pipih, berbentuk seperti lapisan pipih, nukleusnya bulat yang terletak di tengah. Epitel batang (silindris), berbentuk seperti batang, nukleusnya bulat yang terletak di dasar sel.[2]
Oleh karena itu, maka dilakukanlah percobaan jaringan epitel ini agar kita dapat mengetahui pembagian dari jaringan epitel itu.

B.  Tujuan Percobaan
Adapun beberapa tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu untuk mengamati berbagai jenis jaringan epitel dan kelenjar.

C.     Manfaat Percobaan
Adapun manfaat dilakukannya percobaan ini yaitu agar dapat mengetahui berbagai jenis jaringan epitel dan kelenjar.


[1]Fyuna. 2011. “Jaringan Epitel,” Blog Fyuna. http://fyuna.blogspot.com/2011/05/jaringan-epitel.html (15 Mei 2012).
[2]Fyuna. 2011. “Jaringan Epitel,” Blog Fyuna. http://fyuna.blogspot.com/2011/05/jaringan-epitel.html (Di akses pada 15 Mei 2012). 


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Jaringan epitel adalah salah satu empat jaringan dasar (lainnya: jaringan penyambung, jaringan otot, jaringan saraf). Dahulu istilah epitel digunakan untuk menyebut selaput jernih yang berada di atas permukaan tonjolan anyaman penyambung di merah bibir (Epitel: Epi di atas; Thele bibir). Istilah ini kini digunakan untuk semua jaringan yang melapisi sesuatu struktur dan saluran. Jaringan epitel terdiri dari sel dengan batas yang jelas dan terletak rapat satu sama lain. oleh karena itu, jaringan epitel dapat dikatakan sebagai jaringan yang seluler.Tidak ada pembuluh darah dalam jaringan kapiler. Zat makanan diberikan ke jaringan secara difusi dari pembuluh darah kapiler yang terletak di jaringan di bawahnya.[1]
Epitel pembungkus dapat diklasifikasikan menurut pengaturan dan bentuk sel yaitu :
1.      Epitel sederhana terdiri dari lapisan tunggal sel, yang menyatu dngan membran dasar. Adapun pembagian dari epitel sederhana yaitu epitel bersusun sederhana, epitel epitel kuboid sederhana, dan epitel kolumnar sederhana.
2.      Epitel kolumnar bersilia mempunyai prosesus berbentuk seperti rambut mikroskopis yang menonjol dari permukaan bebas sel.
3.      Sel-sel goblet merupakan sel yang menyekresi mukus.
4.      Suatu batas berbentuk sikat tersusun dari banyak lapisan sel. Sel-sel paling dalam disebut lapisan germinal membentang di membran dasar dan berbentuk kolumnar.
5.      Epitel transisi berbentuk seperti epitel bertingkat, sel-sel permukaan tidak berbentuk datar, tetapi bundar dan dapat menyebar saat organ mengembang.
6.      Kelenjar terbentuk dari jaringan epitel dan memiliki kemampuan untuk membuat substansi dari materi yang dibawah oleh darah.
7.      Kelenjar eksokrin mengeluarkan sekresi eksternalnya melalui sebuah duktus.
8.      Kelenjar endoktrin mengeluarkan sekresi internalnya langsung kedalam aliran darah. Sekresi ini disebut hormon.[2]
Lapisan epitel dalam saluran pencernaan menyerap air dan zat makanan untuk keperluan tubuh. Lapisan ini dan berbagai lapisan lainnya, menghasilkan dan mengeluarkan sejumlah besar zat-zat. Beberapa diantaranya dipergunakan di bagian lain tubuh dan ada yang merupakan limbah yang harus dibuang. Karena seluruh tubuh ditutup dengan sel epitel, semua rangsangan indera harus melalui epitel itu untuk sampai pada reseptor yang khas untuk rangsangan tersebut. Menurut struktur dan fungsinya, jarngan epitel bagi menjadi 2 golongan utama, yakni epitel penutup dan epitel kelenjar. Dengan demikian fungsi epitel adalah untuk perlindungan, absorpsi, sekresi, dan rangsangan.[3]
Selain itu, struktur suatu epitelium sesuai dengan fungsinya. Misalnya, epitelium skumosa sederhana yang tipis dan mudah ditembus zat, berfungsi dalam pertukaran zat melalui difusi. Epitelium ini melapisi pembuluh darah dan alveoli paru-paru. Epitelium skumosa berlapis beregenerasi secara cepat melalui pembelahan sel di dekat membran basal.[4]
Jaringan epitel terdiri atas beberapa jenis yaitu :
1.      Epitel selapis pipih
Epitel selapis pipih berbentuk pipih, terdapat pada bagian tubuh yang terlindungi, seperti epitel di ginjal, paru-paru, pembuluh darah, dan jantung. Epitel selapis pipih berfungsi dalam proses difusi, osmosis, dan penyaringan.
2.      Epitel selapis kubus
Epitel selapis kubus berbentuk menyerupai kubus, terdapat pada permukaan ovarium, lensa mata, saluran ginjal, sel epitel, retina, dan kelenjar. Epitel selapis kubus berfungsi untuk mengeluarkan cairan oleh kelenjar dan dalam proses penyerapan.
3.      Epitel selapis kolumner
Epitel selapis kolumner/silindris berfungsi dalam sekresi lendir yang terdapat di saluran pernapasan bagian atas dan penyerapan bahan makanan di saluran pencernaan.
4.      Epitel berlapis pipih
Epitel berlapis pipih berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap gesekan. Contoh epitel berlapis pipih adalah ketombe di kepala.
5.      Epitel berlapis kubus
Epitel berlapis kubus berfungsi sebagai pelindung tubuh, terdapat pada saluran kelenjar keringat.
6.      Epitel berlapis kolumner
Epitel berlapis kolumner berfungsi untuk sekresi, terdapat pada saluran kemih pria.
7.      Epitel transisional
Epitel transisional terdapat pada kandung kemih. Pada epitel ini, strukturnya mirip epitel berlapis gepeng. Pada lapisan atas terdapat lapisan sel yang berbentuk payung (sel payung). Sel payung dalam keadaan regang akan memipih, misalnya dalam keadaan saluran terisi penuh.
8.      Epitel berlapis semu
Epitel berlapis semu terdapat pada sistem reproduksi pria dan saluran pernapasan bagian atas.
9.      Epitel kelenjar
Epitel kelenjar berfungsi untuk mengeluarkan zat yang berguna bagi tubuh. Kelenjar merupakan lekukan dari jaringan epitel dimana pada dindingnya terdapat sel kelenjar.[5]



[1]“Jaringan Epitel”, Wikipedia Ensiklopdia Bebas. Http://id.wikipedia.org/jaringan epitel (15 Mei 2012).
[2]Roger watson, Anatomi Fisiologi untuk Perawat, (Cet. I, Jakarta:Buku Kedokteran,2002),h.47.
[3]Nawangsari Sugiri, Zoologi Umum Edisi Keenam, (Jakarta: Erlangga, 1984), h.58.
[4]Neil A. Campbell, dkk. Biologi, Jilid 3, (Cet. V; Jakarta: Erlangga, 2004), h. 06.
[5]“Jaringan Pada Hewan dan Manusia beserta Fungsinya”, Makalah Pendidikan. http://makalah-pendidikan.com/2011/jaringan-pada-hewan-dan-manusia-beserta-fungsinya/ (15 Mei 2012).


BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN



A.  Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya percobaan ini yaitu :
Hari/tanggal            : Rabu/16 Mei 2012
Pukul                      : 10.00 – 12.30 wita
Tempat                   : Laboratorium Biologi Zoologi Lantai II
                                Fakultas Sains dan Teknologi
                                Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
                                     Samata – Gowa
B.     Alat dan Bahan
1.    Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu mikroskop elektron.
2.      Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu preparat awetan Adrenal, Duodenum/Intestine, ginjal, Intestine, kulit mamalia, dan pankreas.

C.  Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dilakukannya percobaan ini yaitu :
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2.      Mengamati bahan satu persatu dibawah mikroskop
3.      Menggambar hasil pengamatan dan memperhatikan perbesaran yang digunakan, mewarnai dan memberi keterangan.
4.      Membersihkan meja praktikum sebelum meninggalkan laboratorium.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.     Hasil Pengamatan
1.      Jaringan epitel selapis silindris (Preparat Duodenum/Intestine)
Perbesaran: 4 x 0,10
                                                                                    Keterangan :
1.      Sel epitel
2.      Kapiler darah
3.      Membrane basal
4.      Sel otot


            Gambar pada internet            
                                                                                                Keterangan :
1.      Membran basal
2.      Inti sel





2.      Jaringan epitel endokrin (Preparat Adrenal)
Perbesaran: 4 x 0,10
                                                                                                Keterangan :
1.      Korteks
2.      Medulla




      
Gambar dari internet
                                                                                                Keterangan :
1.      Korteks
2.      Medulla

                  






                               (http://nenny.blogspot.com)
3.      Jaringan epitel selapis pipih (Preparat ginjal)
Perbesaran: 4 x 0,10
                                                                                    Keterangan :
1.      Inti sel
2.      Membran basal






       Gambar pada internet
                                                                                           Keterangan:
1.      Membrane basal
2.      Medula
3.      Inti sel
           






                                    (http://novi.blogspot.com)
4.      Jaringan epitel selapis kubus (preparat awetan ginjal)
Perbesaran: 4 x 0,10
                                                                                    Keterangan :
1.      Inti sel
2.      Membrane basal
3.      Epitel kubus




Gambar dari internet
                                                                                    Keterangan :
1.      Membrane basal
2.      Inti sel
3.      Epitel kubus






(http://nunosa-ku.blogspot.com)


5.      Jaringan epitel kelenjar mukosa (Preparat pankreas)
Perbesaran: 4 x 0,10
                                                                                    Keterangan:
1.      Sinus pankreas
2.      Sel beta
3.      Sel alfa
4.      Kapiler darah




Gambar dari internet
                                                                                    Keterangan :
1.      Sel beta
2.      Sel alfa
3.      Kapiler darah





(http://histofet.blogspot.com)


6.      Jaringan epitel kelenjar uniseluler (Preparat Intestine)
Perbesaran: 4 x 0,10
                                                                        Keterangan :
1.      Membran basal
2.      Sel otot
3.      Jonjot usus






       Gambar dari internet
                                                                                                       Keterangan :
1.      Membran basal
2.      Sel goblet
3.      Jonjot usus
                  




                               (http://nenny.blogspot.com)
7.      Jaringan epitel berlapis banyak pipih menanduk (Preparat kulit mamalia)
Perbesaran: 4 x 0,10
                                                                                    Keterangan:
1.      Stratum korneum
2.      Stratum lusidium
3.      Stratum spinosus
4.      Stratum granulosum

      


Gambar dari internet
                                                                                    Keterangan :
1.      Stratum korneum
2.      Stratum lusidium
3.      Stratum spinosus
4.      Stratum granulosum






8.      Jaringan epitel keringat (Preparat kulit mamalia)
Preparat: 4 x 0,10
                                                                        Keterangan :
1.      Stratum korneum
2.      Stratum lusidium
3.      Stratum spinosus
4.      Stratum granulosum




Gambar dari internet
                                                                                    Keterangan:
1.      Stratum korneum
2.      Stratum lusidium
3.      Stratum spinosus
4.      Stratum granulosum

                       


(http://nenny.blogspot.com)


B.     Pembahasan
1.      Jaringan epitel selapis silindris
Sel-sel selindris selain berfungsi sebagai pelindung, juga berperan untuk mensekresi mucus, misalnya mukosa lambung dan mukosa kanalis serviks uterus. Sitoplasma pada bagian apeks inti tampak pucat dan mengandung banyak vakuola yang berisi mucus. Epitel selapis silindris terdiri dari satu lapis sel dan selnya berbentuk silindris (torak). Terlihat seperti epitelium kubus, namun potongan tegak lurus terlihat lebih tinggi. Sel epitel silindris ini ada yang memiliki silia pada permukaannya, seperti yang terdapat pada oviduk. Contoh: epitel pada lambung dan usus. Bagian-bagiannya yaitu:
a.       Sel epitel merupakan sel yang membentuk jaringan epitel. Jaringan ini berada di berbagai tempat pada tubuh. aringan ini memiliki banyak fungsi terutama untuk proteksi, sekresi, absorbsi, dan transportasi serta filtrasi.
b.      Kapiler darah merupakan pembuluh kecil yang berdinding tipis yang dapat berperan sebagai pembuluh penghubung antara arteri dan vena.
c.       Membran basal merupakan tempat perlekatan dari jaringan epiitel yang terdiri atas lempengan matriks yang memiliki bahan ekstraseluler yang sangat sedikit.
d.      Sel otot merupakan sel yang terdapat pada jonjot usus halus yang berperan dalam menyerap sari-sari makanan.[1]
Adapun untuk perbandingan kedua gambar pada jaringan epitel selapis silindis yaitu hampir sama. Hal ini mungkin dikarenakan karena preparat yang digunakan sudah lama sehingga terdapat bagian-bagian yang tidak jelas terlihat pada saat pengamatan dibawah mikroskop.
2.      Jaringan epitel endokrin
Jaringan hewan memiliki salah satu jenis jaringan yang disebut jaringan epitel kelenjar. Epitel kelenjar banyak terdapat pada kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin. Kelenjar endokrin tidak memiliki saluran, sehingga hasilnya langsung masuk ke dalam peredaran darah. Contoh: kelenjar adrenal, timus, dan tiroid. Fungsi pada kelenjar adrenal bisa berhenti jika hipofisa namun hipotalamus gagal membentuk hormon yang dibutuhkan dalam jumlah yang sesuai. Pada jaringan epitel endokrin terdapat medula adrenal yang berfungsi sebagai bagian dari system saraf otonom serta pada bagian korteks yang berbobot sekitar 90% massa kelenjar.[2]
 Adapun perbedaan pada kedua gambar pada jaringan epitel endokrin yaitu sangat berbeda. Hal ini dikarenakan preparat yang digunakan itu sudah rusak atau karena sudah lama sehingga gambar yang didapat sangat berbeda dengan gambar yang ada pada internet.


3.      Jaringan epitel selapis pipih
Jaringan epitel pipih selapis (sederhana) banyak ditemukan pada organ-organ seperti pembuluh darah, pembuluh limfa, paru-paru, alveoli, dan selaput perut. Sitoplasma jaringan ini sangat jernih, inti selnya berbentuk bulat di tengah, dan sel-selnya tersusun sangat rapat. Jaringan epitel pipih selapis berperan dalam proses filtrasi, sekresi, dan difusi osmosis. Jaringan epitel pipih selapis memiliki inti sel yang berfungsi sebagai pengendali dan juga sebagai pengatur sel serta memiliki membran basal yang merupakan tempat pelekatan dari jaringan epithelium atau suatu lempengan matriks ekstra seluler yang padat dan berfungsi untuk melindungi jaringan epitel yang ada di atasnya.[3]
Adapun perbandingan pada kedua gambar pada jaringan epitel selapis pipih yaitu hampir sama. Dalam hal ini kita dapat melihat pada bagian intinya, dimana intinya itu terdapat pada bagian tengah dan sangat jelas pada saat pengamatan dibawah mikroskop.
4.      Jaringan epitel selapis kubus.
Jaringan epitel berbentuk kubus selapis ditemui pada beberapa bagian, meliputi permukaan ovarium, nefron, ginjal, dan lensa mata. Fungsinya adalah tempat sekresi. Jaringan epitel memiliki bagian yaitu :
a.       Inti sel yang berfungsi sebagai pusat pengendali dan pengatur sel.
b.      Membran basal yang berfungsi sebagai tempat pelekatan dari jaringan epithelium serta melindungi jaringan epitel yang ada di atasnya.
c.       Epitel kubus berfungsi dalam sekresi dan juga sebagai pelindung.[4]
Adapun perbandingan pada kedua gambar pada jaringan epitel selapis pipih yaitu hampir sama. Dalam hal ini kita dapat melihat pada bagian intinya, dimana intinya itu terdapat pada bagian tengah dan sangat jelas pada saat pengamatan dibawah mikroskop.
5.      Jaringan epitel kelenjar mukosa
Sekret kelenjar mukosa bersifat kental. Bentuk sel kelenjarnya piramidal dengan bagian puncahnya berisi tetes-tetes bahan musinogen atau premusin sebagai bahan pembentuk lendir. Inti sel berbentuk gepeng terdesak di daerah basal. Apabila premusin telah dilepaskan oleh sel kelenjar, maka bahan tersebut berubah menjadi mukus lendir. Di antara kelenjar-kelenjar yang termasuk jenis ini, ada yang berbentuk uniseluler yaitu sel piala. Dalam jaringan epitel kelenjar mukosa terdapat bagian sel beta yang berperan dalam produksi insulin, sel alfa  berperan dalam produksi glukagon, dan kapiler darah yang merupakan pembuluh kecil yang berdinding tipis yang dapat berperan sebagai pembuluh penghubung antara arteri dan vena.[5]
Adapun perbandingan pada kedua gambar yang terdapat pada jaringan kelenjar mukosa yaitu hampir sama. Hal ini mungkin dikarenakan karena preparat yang digunakan sudah lama sehingga terdapat bagian-bagian yang tidak jelas terlihat pada saat pengamatan dibawah mikroskop.
6.      Jaringat epitel kelenjar uniseluler
Dengan menggunakan mikroskop binokuler, penampang melintang usus dilapisi oleh epitel silindris selapis. Epitel silidris selapis terdiri atas sel-sel yang berbentuk silindris sehingga inti yang oval tampak pada suatu deretan. Pada usus selain berfungsi sebagai pelindung, jaringan ini juga berfungsi sebagai sekresi yang karena diantaranya terdapat sel-sel yang mampu menghasilkan lender. Bagian-bagian dari jaringan epitel kelenjar uniseluler ini yaitu :
a.       Membran basal yang merupakan tempat pelekatan dari jaringan epithelium.
b.      Sel otot merupakan sel yang terdapat pada usus halus yang berperan dalam mendorong makanan untuk masuk.
c.       Jonjot usus atau villi berperan dalam memperluas dinding usus sehingga proses penyerapan sari makanan lebih sempurna.[6]
Adapun perbandingan pada kedua gambar pada jaringan epitel kelenjar uniseluler adalah tidak sama. Pada gambar dari internet ditemukan sel epitel silindris dan villi-villi usus yang bentuknya lebih menonjol dibanding dengan sel-sel epitel silindris yang ada disekitarnya. Sel ini memiliki ukuran yang lebih besar dengan semacam rongga yang terdapat ditengahnya sekret dari sel goblet.
7.      Jaringan epitel berlapis banyak pipih menanduk
Seperti epitel pipih selapis, sel jaringan epitel pipih berlapis (kompleks) tersusun sangat rapat. Rongga mulut, esofagus, laring, vagina, saluran anus, dan rongga hidung banyak tersusun oleh jaringan ini. Fungsinya adalah sebagai pelindung dan penghasil mukus. Jaringan ini ditemukan pada epidermis kulit. Struktur dari epidermis kulit yaitu :
a.       Stratum korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti dengan sitoplasma yang dipenuhi keratin dan merupakan lapisan teratas epidermis.
b.      Stratum lusidium, terdiri atas lapisan tipis sel epidermis eosinofilik yang sangat gepeng, dan sitoplasma terdri atas keratin padat. Antar sel terdapat desmosom.
c.        Stratum granulosum, terdiri atas 3-5 lapis sel poligonal gepeng yang sitoplasmanya berisikan granul keratohialin. Pada membran sel terdapat granula lamela yang mengeluarkan materi perekat antar sel, yang bekerja sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing, serta menyediakan efek pelindung pada kulit.
d.      Stratum spinosum, terdiri atas sel-sel kuboid. Sel-sel spinosum saling terikat dengan filamen; filamen ini memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel dan melawan efek abrasi. Dengan demikian, sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki.[7]
Adapun perbandingan pada kedua gambar yang terdapat pada jaringan epitel berlapis banyak pipih yaitu sama dimana kita dapat melihat persamaan pada bagian gambar dari pengamatan dengan gambar yang berasal dari internet.
8.      Jaringan epitel keringat
Kelenjar keringat merupakan salah satu bentuk jaringan epitel kelenjar yang termasuk kelenjar eksokrin yaitu kelenjar yang memiliki saluran. Struktur dari kelenjar keringat adalah sel kelenjarnya yang merupakan bagian dari sel yang menghasilkan sekret cair atau cairan tertentu yang memiliki komposisi berbeda dengan komposisi daerah atau cairan intrasel. Kelenjar ini berfungsi menghasilkan sekret berupa keringat. Adapun bagian-bagiannya yaitu :
a.       Stratum korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti dengan sitoplasma yang dipenuhi keratin dan merupakan lapisan teratas epidermis.
b.      Stratum lusidium, terdiri atas lapisan tipis sel epidermis eosinofilik yang sangat gepeng, dan sitoplasma terdri atas keratin padat. Antar sel terdapat desmosom.
c.       Stratum granulosum, terdiri atas 3-5 lapis sel poligonal gepeng yang sitoplasmanya berisikan granul keratohialin. Pada membran sel terdapat granula lamela yang mengeluarkan materi perekat antar sel, yang bekerja sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing, serta menyediakan efek pelindung pada kulit.
d.      Stratum spinosum, terdiri atas sel-sel kuboid. Sel-sel spinosum saling terikat dengan filamen; filamen ini memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel dan melawan efek abrasi. Dengan demikian, sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki.[8]
Adapun perbandingan pada kedua gambar yang terdapat pada jaringan epitel berlapis banyak pipih yaitu sama dimana kita dapat melihat persamaan pada bagian gambar dari pengamatan dengan gambar yang berasal dari internet.



[1]“Jaringan”, Wikipedia Ensiklopedia Bebas. http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan (20 Mei 2012). 
[2]“Jaringan Pada Hewan Dan Manusia Beserta Fungsinya”, Makalah Pendidikan. http://makalah-pendidikan. com/2011/jaringan-pada-hewan-dan-manusia-beserta-fungsinya/ (15 Mei 2012).
[3]Ahmad Djumadi, 2011, “Jaringan Epitel,” Blog Ahmad Djumadi. Http://ahmaddjumadi.wordpress.com/2011/01/19/jaringan-epitel/ (22 Mei 2012).
[4]Kamus Pengetahuan, 2009, “Jaringan Epitel,” Blog Kamus Pengetahuan. http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2009/05/jaringan-epitel.html (22 Mei 2012).
[5]Safita Hajar, 2011, “Archive” Blog Safita Hajar. http://safitahajar.blogspot.com/2011_08_01_archive.html (22 Mei 2012).
[6]“Jaringan Epitel”, Wikipedia Ensiklopdia Bebas. Http://id.wikipedia.org/jaringan epitel (15 Mei 2012).
[7]“Susunan Kulit Manusia”, Artikel Kedokteran. http://sectiocadaveris.wordpress.com/artikel-kedokteran/susunan-kulit-manusia/ (22 Mei 2012).

[8]“Susunan Kulit Manusia”, Artikel Kedokteran. http://sectiocadaveris.wordpress.com/artikel-kedokteran/susunan-kulit-manusia/ (22 Mei 2012).


BAB V
PENUTUP
 

A.     Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat pada percobaan ini yaitu pada jaringan epitel terdiri dari jaringan epitel selapis silindris yang digunakan pada Duodenum/Intestine, jaringan epitel endokrin digunakan pada adrenal, jaringan epitel selapis pipih pada ginjal, jaringan epitel selapis kubus juga digunakan pada ginjal, jaringan epitel berlapis pipih menanduk digunakan pada kulit mamalia dan pada jaringan keringat juga digunakan kulit mamalia, sedangkan pada jaringan epitel  kelenjar terdiri dari jaringan epitel kelenjar mukosa yang digunakan pada pankreas, dan kelenjar uniseluler digunakan pada Intestine.

B.     Saran
Adapun saran yang dapat diberikan setelah melakukan praktikum ini yaitu agar praktikan lebih memperhatikan preparat yang diamati agar mendapatkan hasil yang lebih baik.



DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2011. Jaringan Epitel. http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_epitel (Di akses pada 13 Mei  2012).
Champbell. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid III. Jakarta: Erlangga.
Fyuna, 2011. “Jaringan Epitel”, Blog Fyuna. http://fyuna.blogspot.com/2011/05/jaringan-epitel.html (Di akses pada 13 Mei 2012).
Soegiri, Nawangsari. 1984. Zoologi Umum Edisi Enam Jilid Satu. Jakarta: Erlangga.
Watson, Roger. 2002. Anatomi Fisiologi Untuk Perawat. Jakarta: Buku Kedokteran.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar