BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pada
awalnya makhluk hidup yang ada dibumi dikelompokkan oleh Aristoteles
menjadi dua kingdom, yaitu kingdom Plantae (tumbuhan) dan kingdom Animalia
(hewan). Dalam pengelompokkan tersebut, hewan hewan dikelompokkan berdasarkan
tempat hidupnya (darat, air, udara). Sedangkan tumbuhan dikelompokkan
berdasarkan strukturnya (herba, semak,pohon). Semua hewan yang ada di bumi
berasal dari hewan-hewan pada zaman Archeozoicum yang hidup di dalam air. Hal
ini dapat kita lihat dari fosil-fosil yang dijumpai. Sebagian dari hewan
tersebut dalam pengembangannya pindah ke darat, tetapi sebagian lagi tetap
berada dalam air.[1]
Pada
saat ini para ahli zoologi telah berhasil mendeskripsikan kurang lebih satu
juta spesies hewan yang terdapat di muka bumi ini dan kurang lebih 5% mempunyai
tulang belakang yang dikenal sebagai Vertebrata. sisa hewan yang ada 95%
merupakan hewan yang tidak bertulang belakang atau Invertebrata. Adapun yang
melatarbelakangi dilakukannya percobaan ini yaitu agar dapat mengetahui bentuk
struktur morfologi dan anatomi dari kelas Nemathelminthes.[2]
B. Tujuan
Percobaan
Adapun
tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu untuk mengamati dan mengetahui struktur
morfologi dan anatomi dari organisme yang tergolong Nemathelminthes dan mengklasifikasikannya.
C. Manfaat
Percobaan
Adapun
manfaat dari percobaan ini yaitu agar dapat mengamati dan mengetahui struktur
morfologi dan anatomi dari organisme yang tergolong Nemathelminthes dan mengklasifikasikannya.
[1]Rudi, 2012, “Laporan Praktikum Zoologi
Nemathelminthes” Blog Rudi. http://rudibiologi.
blogspot.com/2012/03/laporan-prtikum-zoologi-nemathelminthes.html (25 Mei 2012).
[2]Rudi., loc. cit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Nemathelminthes
(Yunani; nema = benang: helmin = cacing) dinamakan cacing bulat tak beruas
untuk membedakannya dari cacing pipih. Cacing dari Philum ini panjang dan
ramping dengan permukaan tubuh halus dan mengkilap. Salah satu atau kedua
ujung meruncing. Kelamin terpisah.Menhasilkan beribu- ribu telur. Filum ini
terbagi ke dalam dua kelas, yakni Nematoda, mempunyai usus tetapi tidak
mempunyai belalai, dan Acantho cepala, tidak mempunyai usus tapi mempunyai
belalai yang berduri. Permukaan tubuh Nemathelminthes dilapisi Kutikula untuk
melindungi dir. Kutikular ini lebih kuat dari cacing parasit yang hidup diinang
daripada yang hidup bebas. kutikular berfungsi untuk melindungu diri dari
enzina pencernaan inang.[1]
Nemathelminthes
memiliki sistem pencernaan yang lengkap, terdiri dari mulut, faring, usus dan
anus. Mulut terdapat pada ujung anterior,sedangkan anus terdapat pada ujung
posterior. Beberapa Nemathelminthes
memiliki kait pada mulutnya. Nemathelminthes tidak memiliki pembuluh darah.
Makanan diedarkan ke seluruh tubuh melalui cairan pada pseudoselon.
Nemathelminthes tidak memiliki sistem respirasi, pernapasan dilakukan secara
difusi melalui permukaan tubuh. Sistem saraf meliputi cincin sirkunfaringeal
yang mengelilingi faring.cincing saraf itu tersusun oleh serabut-serabut saraf
dan sel-sel saraf difus. cincin saraf sirkumfararigeal itu berhubungan dengan
banyak ganglion subdorsal yang berpasangan. Pada tiap sisi dari cincin saraf
terdapat satu pasang ganglion. Pada sisi bawah dari cincin saraf terdapat satu
saraf ganglion venteral yang berukuran besar. Masing-masing ganglion mempunyai
sel-sel saraf yang jumlahnya.[2]
Kelas
Nematoda yang penting sebagai berikut :
1. Beberapa
jenis cacing askarid
Pada manusia sering
ditemukan Ascaris lumbriacoides yang
biasa disebut cacing gelang. Marga askarid yang terdapat pada hewan antara lain
Ascaris (babi), Ascaridia (unggas), Neoascaris
(sapi), Parascaris (kuda), dan
Toxascaris (anjing). Semua cacing askarid itu diesius, dan pembuahan terjadi
internal setelah kopulasi. Telur yang mengandung embrio keluar bersama feses
dan tumbuh menjadi larva stadium kedua yang efektif.
2. Cacing
kait
Cacing kait pada
herbivora adalah Bunostomum, cacing
kait pada manusia adalah Ancyslostoma.
Kait terdapat dalam bursa genital cacing jantan dan dalam mulut cacing jantan
dan betina. Telur keluar bersama tinja, belum sebagai embrio (masih stadium
morula), lalu tumbuh menjadi L1, L2 dan L3 yang efektif di tanah yang basah.
3.
Trichinella
Sebagai kista, cacing
ini terdapat di antara serabut-serabut otot bergaris dari hewan pemakan daging
dan monivora. Jika inang memakan daging tersebut, maka didalam usus tumbuh
kista yang tumbuh menjadi cacing dewasa.
4. Cacing
rambut
Yang
termasuk cacing rambut adalah Gordius
yang oleh beberapa ahli dimasukkan menjadi filum Nematomorpha. Cacing ini
sangat kecil dibandingkan ukuran panjangnya.[3]
Alat
reproduksi jantan terdiri atas testis dengan saluran berbentuk benang kusut,
kemudian saluran vas deferens yang menuju ke vesikula seminalis dan berakhir
pada saluran ejakulasi (ejaculatory duct). Alat reproduksi betina tekenal
dengan bentuk Y. Tiap- tiap cabangnya terdiri atas ovari dan saluran berbentuk
benang kemudian bersambung dengan uterus. Selanjutnya kedua uterus bersambung menjadi
satu membentuk saluran dengan otot dan bermuara pada vagina. Sekitar vagina
terdapat vulva. pembuahan sel telur terjadi didalm uterus. Dalam uterus telur
dapat mencapai 27 juta dan tiap-tiap cacing menghasilkan 2000.000 telur. Telur
akan keluar bersama-sama dengan faeces hospes.[4]
Cacing
ascaris tidak mempunyai alat respirasi.respirasi dilakukan secara anaerob.
Energi diperoleh dengan mengubah gligoken menjadi CO2 dan asam lemak
yang dieksresikan melalui kutikula. Namun sebenarnya arcaris dapat mengkomsumsi
oksigen kalau
dilingkungannya tersedia.jika oksigen tersediah, gas itu daiambil oleh
hemoglobin yang ada didalam dinding tubuh dan cairan pseudosel. Nematoda
kebanyakan hidup di dalam tanah atau air dengan bebas. Tapi ada juga yang
bersifat parasit baik pada hewan-hewan maupun tanaman. Hewan-hewan hospes
cacing ini adalah Annelia, Arthropoda, dan Mollusca. Disamping itu ada spesies
tertentu yang hidup dalam intestinum, dalam darah atau dalam organ-organ lain
dalam tubuh hewan, terutama Vertebrata.[5]
[1]Maskoeri Jasin, Zoologi Invertebrata, (Surabaya: Sinar
Wijaya, 1992), h. 149.
[2]Rudi, 2012, “Laporan Praktikum Zoologi
Nemathelminthes” Blog Rudi. http://rudibiologi. blogspot.com/2012/03/laporan-prtikum-zoologi-nemathelminthes.html
(26 Mei 2012).
[3]Mukayat Djarubito Brotowidjojo, Zoologi Dasar, (Jakarta: Erlangga, 1989), h. 88.
[4]Amin Tabin, 2010, “Filum
Nemathelminthes” Blog Amin Tabin. http://amintabin.blogspot. com/2010/01/filum-nemathelminthes.html (26 Mei 2012).
[5]Adun Rusyana, Zoologi Invertebrata, (Bandung:
ALFABETA, 2011), h. 74.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
A.
Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat
dilaksanakannya percobaan ini yaitu :
Hari/tanggal :
Senin/04
Juni 2012
Pukul :
13.00 – 15.00 WITA
Tempat :
Laboratorium Zoologi Lantai II
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Samata – Gowa
B.
Alat dan Bahan
1.
Alat
Adapun alat yang digunakan
pada percobaan ini yaitu lup, papan seksi dan pinset.
2.
Bahan
Adapun bahan yang
digunakan pada percobaan ini yaitu Ascaris
Lumbricoides.
C. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada percobaan ini yaitu :
1. Mengambil cacing pada tempat penjagalan ataupun
dari manusia yang terinfeksi, memasukkan kedalam larutan fisiologis.
2. Mengamati tubuh cacing ini yang tertutup dengan
kutikula yang licin, dengan garis-garis melingkar yang sangat halus. Mengamati
bagian anterior, dorsal maupun ventral dengan menggunakan mikroskop stereo.
Pada jantan, anus terdapat di dekat ujung posterior, bersatu dengan lubang
genital. Pada bagian ini, terdapat sepasang spikula, yakni alat untuk kopulasi,
sedangkan pada betina anus terdapat di dekat ujung posterior, lubang genitalnya
atau vulva terdapat pada bagain ventral kira-kira sepertiga bagian tubuh dari
depan.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Pengamatan
a. Morfologi
Ascaris Lumbricoides.
keterangan :
1. Mulut
2. Esofagus
3. Usus
halus
4. Anus
b. Anatomi
Ascaris
Lumbricoides
Keterangan :
1. Psuedocoelom
2. Cuticle
3. Anus
4. Reproductive
pore
5. Ovary
6. Saraf
cincin
7. Retracted piercing device
8. Mulut
9. Faring
10. Usus
halus
B. Pembahasan
1. Morfologi
Pada
pengamatan ini, Ascaris lumbricoides mempunyai tubuh yang
panjang, berbentuk silinder, dan runcing pada kedua ujungnya. Permukaaan tubuh
pada umumnya tidak berwarna. Kutikula berwarna putih kekuningan. Permukaan
tubuh tertutup oleh kutikula yang halus, elastis, liat membentuk garis-garis melintang sehingga
menampakkan ruas-ruas semua pada tubuh cacing. Memeliki tiga buah bibir, satu
dibagian dorsal dan dua di ventrolateral. Di dekat ujung postenior terdapat
anus dengan bibir yang tebal. Di belakang bibir terdapat
sebauh lubang eksresi yang terletak pada bagian midventral.[1]
2. Anatomi
Pada Ascaris lumbricoides,
mulut
berlanjut pada faring atau esofagus yang berbentuk silindris. Faring berlanjut
dengan intestin yang merupakan saluran pencernaan bagian tengah. Intestin itu
berbentuk pipih dorsoventral dan berdiding tipis. Ovarinya berjumlah dua
berbentuk benang yang menggulung. Ovari mempunyai saluran telur (oviduk)
yang berukuran lebih lebar. Oviduk menuju ke uterus yangterle dindingya
berotot. Kedua uterus bergabung dan bermuara pada vagina lubang vagina atau
vulva terletak pada sepertiga bagian tubuh dari arah anterior.
a. Reproduksi
Alat reproduksi jantan
terdiri dari testis dengan saluran berbentuk benang kusut, kemudian saluran vas
deferens yang menuju ke vesikula seminalis dan berakhir pada saluran ejakulasi,
alat reproduksi betina terkenal dengan bentuk Y. Tiap-tiap cabangnya terdiri atas ovari dan saluran
berbentuk benang kemudian bersambung dengan uterus. Selanjutnya kedua
uterus bersambung menjadi satu membentuk salurn dengan otot dan
bermuara pada vagina. Pembuahan sel telur terjadi di dalam uterus. Di dalam
telur dapat mencapai 27 juta dan tiap-tiap hari cacing ascaris menghasilkan
200.000 telur.
b. Pernapasan
Cacing Ascaris tidak mempunyai alat respirasi. Respirasi
dilakukan secara an-aerob. Energi didapat dengan cara mengubah glikogen menjadi
CO2 dan asam lemak yang dieksresikan melalui kutikula.
c. Pencernaan
Faring atau esofagus merupakan saluran pencernaan depan.
Faring berlanjut dengan itnestin yang merupakan saluran pencernaan bagian
tengah. Makanan diserpa oleh taring. Sel-sel kelenjar dari taring menghasilkan
enzim dan intestinnya menyerap makanan serta melaksanakan pencernaan secara
intraseluler. Kelebihan makanan disipang sebagai cadangan glikogen
dan lemah di dalam intestin, otot dan epidermis.[2]
3. Habitat
Merupakan cacing yang
bersifat endoparasit di dalam usus halus manusia. Cacing hidup bebas dalam
rongga usus. Ascaris
limbricoides merupakan farietas yang hidup pada
usus babi dapat menginfeksi manusia, tetapi infeksinya akan hilang setelah 1-2
bulan.[3]
4. Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari Ascaris lumbricoides adalah sebagai
berikut :
Kingdom :
Animalia
Pylum :
Nemathelminthes
Class :
Nematoda
Ordo : Ascaroida
Family : Ascaridae
Genus :
Ascaris
Spesies : Ascaris lumbricoides (Anonim,
2012)
[1]Rudi, 2012, “Laporan
Praktikum Zoologi Nemathelminthes” Blog
Rudi. http://rudibiologi. blogspot.com/2012/03/laporan-prtikum-zoologi-nemathelminthes.html
(25 Mei 2012).
[2]Rudi., Log. cit.
[3]Rudi., Log. cit.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada
percobaan ini yaitu organisme yang tergolong dalam spesies dari
phylum Nemathelminthes adalah Ascaris
lumbricoides atau biasa disebut cacing perut yang termasuk dalam kelas
Nematoda. Ascaris
memiliki beberapa bagian tubuh yaitu otak,
mata, faring, mulut, usus halus, ventrolateral nerve dan saraf kuping. Ascaris lumbricoides
tergolong dalam kelas Nematoda, yaitu salah satu keelas dari Phylum
Nemathelminthes.
B. Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan
setelah melakukan praktikum ini adalah agar praktikan lebih memperhatikan
kondisi bahan, agar organisme yang diamati lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Brotowidjojo,
Mukayat Djarubito. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga, 1989.
Jasin,
Maskoeri. Zoologi Invertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya, 1992.
Rudi,
2012. Laporan Praktikum Zoologi
Nemathelminthes.http://rudibiologi.
blogspot.com/2012/03/laporan-prtikum-zoologi-nemathelminthes.html(Di
akses pada 26 Mei 2012).
Rusyana, Adun. Zoologi Invertebrata. Bandung:
ALFABETA, 2011.
Amin,
2010. Filum Nemathelminthes. http://amintabin.blogspot.
com/2010/01/filum-nemathelminthes.html (Di
akses pada 26 Mei 2012).
Numpang promosi!!!!
BalasHapusAyo gabung,, untuk pengguna android!!!!
Ada aplikasi Android baru ini agan-agan!!! Dan juga sangat bermanfaat sebagai penghasilan sampingan dengan kode update yang baru.
Ada bukti PO-nya juga lho!!! Search di google.com
Adek
Langsung aja :
1. Download aplikasi "WHAFF REWARD" langsung dari hp android kamu di playstore dan kemudian instal terus di jalankan.
2. Tunggu hingga muncul gambar.
Nb: jika ada tulisan koneksi error muat ulang kembali.
3. Setelah itu pilih tulisan masuk, ada di bagian atas kanan dari app tersebut.
4. Masuk atau login menggunakan "facebook" langsung di oke.
5. Pastikan ada tulisan "enter invite code" masukkan kode terbaru dan ter update "BA82665" (tanpa tanda petik) selanjutnya tekan oke.
Nb: jika tidak masukkan kode di atas tidak akan langsung mendapatkan $0,30
6. Akun langsung mendapat $0,30, bisa di cek di pojok kanan atas.
Ayo buruan gabung.!!!
Terbukti membayar
Jangan lupa kodenya yang paling baru "BA82665" tanpa tanda petik.