BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh dengan kontraksi
sebagai tugas utama. Otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot
lurik, otot polos dan otot jantung. Otot menyebabkan pergerakan suatu organisme
maupun pergerakan dari organ dalam organisme tersebut. Jaringan otot
bertanggungjawab untuk pergerakan tubuh, terdiri atas sel-sel otot yang
terspesialisasi untuk melaksanakan konstraksi dan berkonduksi (menghantarkan
impuls).[1]
Di dalam sitoplasmanya ditandai dengan adanya sejumlah
besar elemen-elemen kontraktil yang disebut miofibril yang bejalan menurut
panjang serabut otot. Pada beberapa jenis otot, miofibril terdiri atas
lempeng-lelmpeng terang dan gelap secara bergantian. Semua segmen gelap letaknya
bersesuaian, demikian pula dengan segmen terangnya. Miofibril tersusun atas
protein-protein kontraktil yaitu aktin dan myosin. Pada
dasarnya jaringan otot terdiri atas sel-sel otot yang sering disebut
serabut-serabut otot. Jaringan otot pada dasarnya juga mengandung jaringan ikat
yang biasanya menyelubungi otot.[2]
Oleh karena itu, maka dilakukanlah percobaan ini untuk
mengetahui struktur histologi dari jaringan otot dan juga bagian-bagian dari
jaringan otot.
B. Tujuan
Percobaan
Adapun tujuan pada percobaan ini yaitu untuk mengetahui
struktur histologi dari jaringan otot.
C. Manfaat
Percobaan
Adapun manfaat dari percobaan ini yaitu agar dapat
mengetahui struktur histologi dari jaringan otot.
[1]Aqsha, 2012, “Laporan
Praktikum Jaringan Otot,” Blog Aqsha.
http://aqshabiogger2010.
blogspot.com/2012/02/laporan-praktikum-jaringan-otot.html (22 Mei 2012).
[2]Ibid.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jaringan
otot secara langsung mampu menghasilkan gerakan. Sel-sel jaringan lain dapat
pula bergerak, tetapi pergerakannya kurang terintegrasi. Hanya kumpulan sel-sel
yang mampu menciptakan gerakan kuat melalui progress kontraksi dengan gerakan
searah yang dilakukan oleh otot. Sel-sel khusus jaringan otot memiliki bangun
khusus yang dikaitkan dengan aktivitas kontraksi. Bentuknya memanjang seperti
kincir, membentuk serabut. Berdasarkan bentuk serta bangunnya, sel otot disebut
serabut otot (myofibers). Tetapi
serabut otot tentu berbeda dengan serabut ikat, karena serabut jaringan ikat
bersifat ekstraselular, berbeda dengan sel. Istilah umum yang dipakai adalah myo- (otot) dan serko- (daging).[1]
Sel-
sel otot terspesialisasi untuk kontraksi yaitu, mengandung protein kontraktil
yang dapat berubah dalam ukuran panjang, dan memungkinkan sel – sel untuk
memendek. Sel – selnya sering kali disebut serat – serat otot. Bila
suatu serat otot berkontraksi, ia menjadi lebih pendek dan lebar. Hal ini
juga berlaku untuk setiap sarkomer “filament yang menyelip”. Sekarang telah
diterima secara umum sebagai mekanisme yang bertanggung jawab untuk kontraksi
otot. Pada dasarnya mekanisme, mekansme ini melibatkan suatu perubahan dalam
kedudukan relative dari filamen – filament aktin dan myosin.
Rangsangan suatu otot mengakibatkan kontraksi semua myofibril bersama – sama
sampai tingkat maksimal. Ini dikenal sebagai hukum semua atau sama sekali
tidak (all or none). Untuk beberapa waktu telah diketahui bahwa kontraksi
itu (sebagian) tergantung pada terdapatnya ion kalsium dalam sarkoplasma yang
mengelilingi myofibril.[2]
Pada
mamalia dapat dibedakan atas tiga jenis dari jaringan otot berdasarkan
sifat-sifat morfologis dan fungsional yaitu sebagai berikut :
1. Otot
polos
Otot polos terdiri dari
kumpulan sel fusiformis, yang di dalam mikroskop cahaya tidak memperlihatkan
garis melintang sebagai bentu bundar kecil (5-10 µm). proses kontraksinya
lambat dan tidak di bawah pengendalian kemauan sadar. Setiap sel memiliki suatu
nukleus pipih yang khas terletak di bagian sentral. Pada sel yang sedang
berkontraksi nukleus tersebut sering terlipat. Otot polos biasanya mempunyai
kegiatan spontan bila tidak ada perangsangan saraf. Oleh karena itu, suplai
sarafnya berfungsi untuk mengubah kegiatan tersebut dan tidak memulainya.
2. Otot
rangka
Otot rangka bergaris
melintang terdiri atas berkas-berkas sel silindris sangat panjang (sampai 4 cm)
yang berinti banyak yang memperlihatkan garis-garis melintang dengan diameter
10-100 µm dan disebut serabut otot. Inti banyak tersebut disebabkan oleh
persatuan mioblas embrionik berinti tunggal. Nukleus bujur telur biasanya
ditemukan di bagain perifer sel, yaitu di bawah membran sel. Lokasi inti yang
khas ini berguna dalam membedakan otot rangka dari otot jantung, dengan inti
yang terletak di tengah. Kontraksinya cepat, kuat dan biasanya di bawah
pengendalian kemauan yang disadari.
3. Otot
jantung
Otot jantung juga
memperlihatkan garis-garis melintang dan terdiri dari sel-sel individual yang
panjang atau bercabang-cabang yang berjalan sejajar satu sama lain. Pada tempat
perhubungan ujung ke ujung terdapat diskus interkalaris, struktur yang hanya
ditemukan di dalam otot jantung inti. Inti terletak ditengah. Kontraksi otot
jantung tidak di bawah pengaruh kemauan secara sadar, kuat dan berirama.[3]
Serabut otot memiliki elemen
kontraktil yang disebut myofibril. Adanya myofibril menyebabkan serabut otot
memiliki kemampuan berkontraksi. Ada tiga jenis jaringan otot yaitu otot lurik,
otot polos, dan otot jantung. Pada penampang melintang otot lurik tampak
tersusun sebagai pita – pita yang sejajar, inti banyak dan terletak pada
bagian perifer di bawah sarkolemma. Myofibril otot lurik mengandung keping
gelap dan terang secara bergantian dan tampak sebagai garis – garis gelap
terang. Diantara serabut otot terdapat jaringan ikat longgar yang disebut
endomesium.
Pada otot polos, inti lonjong dan
terletak di tengah, myofibrilnya homogeny sehingga tidak tampak adanya keeping
gelap dan terang. Berbeda dengan otot jantung memiliki garis – garis melintang,
namun tidak sejelas otot lurik. Pada tempat tertentu terdapat kepng – keeping
interkalar.[4]
Ada beberapa bagian
dari otot yaitu :
1.
Sarkolema
Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai
pelindung otot.
2.
Sarkoplasma
Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana
miofibril dan miofilamen berada.
3.
Miofibril
Miofibril merupakan serat-serat pada otot.
Miofibril merupakan serat-serat pada otot.
4. Miofilamen
Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril. Miofibril terbagi atas 2 macam, yakni :
Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril. Miofibril terbagi atas 2 macam, yakni :
a.
Miofilamen homogen (terdapat pada otot polos).
b.
Miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada
otot rangka/otot lurik).[5]
[1]Delmann dan Brown, Buku Teks Histologi Veteriner I (Cet.
III; Jakarta: UI Press, 1987), h. 145.
[2]Aqsha,
2012, “Laporan Praktikum,” Blog Aqsha.
http://aqshabiogger2010.blogspot.com/2012/02/laporan-praktikum-jaringan-otot.html
(25 Mei 2012).
[3]Yusminah Hala, Biologi Umum 2 (Makassar: Alauddin
Press, 2007), h. 89.
[4]Villee, Walker dan Barnes, Zoologi Umum, Jilid 1 (Jakarta:
Erlangga, 1984), h. 96.
[5]Anonim, 2010, “Defenisi
Jaringan Otot”, Blog Anonim. http://artikel-makalahpend. blogspot. com/2010/04/definisipengertian-jaringan-otot-serta.html
(25 Mei 2012).
BAB III
METODELOGI PERCOBAAN
A. Waktu
dan Tempat
Adapun waktu dan tempat
dilaksanakannya praktikum ini yaitu :
Hari/tanggal : Rabu/ 30 Mei 2012
Pukul
: 10.00 – 12.00 WITA
Tempat : Laboratorium Zoologi Lantai
II
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Samata – Gowa.
B. Alat
dan Bahan
1.
Alat
Adapun alat yang akan digunakan
pada percobaan ini yaitu mikroskop elektron.
2.
Bahan
Adapun
bahan yang akan digunakan pada percobaan ini yaitu Cardiac Muscle, Nonstriated teasted muscle, dan Striated muscle.
C. Prosedur
Kerja
Adapun prosedur kerja pada percobaan ini yaitu :
1. Menyiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan
2. Mengamati
bahan satu persatu dibawah mikroskop
3. Menggambar
hasil pengamatan dan memperhatikan perbesaran yang digunakan, mewarnai dan
memberi keterangan.
4. Membersihkan
meja praktikum sebelum meninggalkan laboratorium.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Pengamatan
Adapun
hasil pengamatan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Pengamatan
otot jantung (Cardiac muscle)
Perbesaran : 4 x 0,10
Keterangan
:
1. Serabut
otot
2. Inti
sel
3. Cakram
interkalar
Gambar referensi
Keterangan :
1. Serabut
otot
2. Inti
sel
3. Cakram
interkalar
2. Pengamatan
otot lurik (Striated teased muscle)
Perbesaran : 4 x 0,10
Keterangan
:
1. Inti
sel
2. Serabut
otot
Gambar referensi
Keterangan
:
1. Myofibril
2. Inti
sel
3. Sarkomer
4. Serabut
otot
(http://biologigonz.blogspot.com)
3. Pengamatan
otot polos (Nonstriated teased muscle)
Perbesaran : 4 x 0,10
Keterangan
:
1. Inti
sel
2. Serabut
otot
Gambar
referensi
Keterangan
:
1. Inti
sel
2. Serabut
otot
B. Pembahasan
1. Pengamatan
otot jantung (Cardiac muscle)
Otot
jantung, juga berlurik, memiliki ciri kontraktif yang serupa dengan otot
rangka. Akan tetapi, berbeda dari otot rangka, serat otot jantung bercabang dan
saling berhubungan melalui cakram berinterkalar, yang membantu menyerentakkan
denyut jantung. kemampuannya berkontraksi secara ritmis dan secara
terus–menerus sebagai akibat dari aktivitas sel otot jantung yang berpautan.
kurang jantung manusia kurang lebih sebesar kepalan tangan anak kecil. Jantung
adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung
terletak di dalam rongga thoracic, di balik tulang dada/sternum. Struktur
jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri.[1]
Pada pengamatan ini, terlihat serabut otot yang
merupakan pengendali dari myofibril yang sebagai elemen kontraktil pada sel
otot, terdapat pula inti sel yang merupakan pusat pengendali seluruh kegiatan
sel (nukleus) dan cakram berintekalar yang merupakan garis-garis khusus
hubungan atau pertemuan antara serabut otot yang dibentuk oleh membrane sel.[2]
Adapun yang membedakan pada kedua gambar yaitu karena preparat telah rusak
sehingga letak-letak kedua gambar berbeda.
2. Pengamatan
otot lurik (Nonstriated teased muscle)
Pada
pengamatan pertama dibawah mikroskop dengan preparat awetan otot lurik tampak
serabut otot yang merupakan pusat pengendali dari myofibril yang merupakan
elemen kontraktil pada otot polos untuk menjalankan fungsinya. Terdapat pula
inti sel atau nucleus yang merupakan pusat atau pengendali dari seluruh
kegiatan sel.[3]
Adapun
pada gambar dari internet terdapat myofibril yang merupakan elemen kontraktil
pada otot polos, inti sel yang merupakan pisat pengendali kegiatan sel, dan
juga sarkomer yang merupakan membrane sel otot yang dibungkus oleh jaringan
ikat yang mengandung serabut kolagen (endomisium). Serabut otot merupakan
pengendali dari myofibril. Perbedaan pada kedua gambar disebabkan karena
preparat yang telah ada rusak atau karena adanya kesalahan pada saat
pengamatan.
3.
Pengamatan otot polos (Striated
teased muscle)
Otot polos, dinamai demikian
karena otot ini tidak memiliki penampilan berlurik, ditemukan dalam dinding
saluran pencernaan, kandung kemih, arteri dan organ internal lainya. Sel–sel
itu berbentuk gelondong. Otot polos berkontraksi lebih lambat dibandingkan
dengan otot rangka, tetapi dapat berkontraksi dalam jangka lama. Pada
pengamatan ini, nampak inti sel yang merupakan pusat pengendali dari seluruh
kegiatan sel. Terdapat pula serabut otot yang merupakan pengendali dari
myofibril yang juga elemen kontraktil pada otot. Adapun pada pengamatan dari
gambar internet, sama halnya dengan gambar pengamatan. Dimana, terdapat inti
sel yang merupakan pusat pengendali sel dan juga serabut otot yang merupakan
pengendali myofibril. [4]
[1]Aqsha, 2012, “Laporan Praktikum Jaringan Otot” Blog Aqsha. http://aqshabiogger2010.
blogspot.com/2012/02/laporan-jaringan-otot.html (25 Mei 2012).
[2]Ibid.
[3]Ibid.
[4]Ibid.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang
dapat diambil dari praktikum ini adalah jaringan otot terdiri atas beberapa
otot yaitu, otot lurik, otot jantung dan otot polos. Otot lurik yang
diletakkan ke tulang oleh tendon bertanggung jawab atas pergerakan tubuh secara
sadar. Otot jantung sel-selnya bercabang dan setiap ujung sel dihubungkan
dengan cakram berinterkalar, yang merelai sinyal dari satu sel ke sel yang lain
dalam satu waktu denyutan jantung. Otot polos berkontraksi lebih lambat dalam
jangka waktu yang lama dan dikontrol oleh saraf.
Perbedaan spesifik dari
ketiganya adalah otot lurik mengandung keping gelap dan terang, diantara
serabut otot terdapat jaringan ikat longgar. Otot polos intinya lonjong dan
terletak di tengah dan miofibrilnya homogen. Otot jantung intinya terletak
ditengah, sel-selnya panjang dan bercabang, memiliki garis-garis melintang,
namun tidak sejelas otot lurik.
B. Saran
Adapun
saran yang dapat saya berikan setelah melakukan praktikum ini adalah agar
praktikan lebih teliti dalam meliht objek yang di amati dan tepat
dalam menggunakan mikroskop.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,
2012. Defenisi Jaringan Otot. http://artikel-makalahpend.blogspot.
com/2010/04/definisipengertian-jaringan-otot-serta.html (Di akses pada 25 Mei 2012).
Aqsha, 2012. Laporan Praktikum Jaringan Otot. http://aqshabiogger2010. blogspot.
com/2012/02/laporan-praktikum-jaringan-otot.html (25 Mei 2012).
Delmann dkk. Buku
Teks Histologi Veteriner I. Jakarta: UI Press, 1987.
Hala, Yusminah. Biologi
Umum II. Makassar: Alauddin Press, 2007.
Ville dkk. Zoologi
Umum Jilid I. Jakarta: Erlangga, 1984.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar